MENTAN: PRODUKSI PADI TAHUN 1989 3,01 PERSEN DIATAS TAHUN 1988
Jakarta, Antara
Produksi padi dalam tahun ini, berdasarkan ramalan pertama, diperkirakan 43,2 juta ton gabah kering giling, atau 3,01 persen di atas angka sementara produksi tahun 1988, sebesar 41,7 juta ton, kata Menteri Pertanian Wardoyo, Sabtu.
Seusai melapor kepada Presiden Soeharto, di Bina Graha, Jakarta, menteri pertanian mengatakan, antara ramalan pertama dan ramalan tetap masih ada perbedaan. “Kita mengharapkan ramalan tetapnya lebih tinggi,” katanya.
Angka sementara produksi padi tahun lalu sebesar 41,7 juta ton gabah kering giling (GKG) tercatat naik 4,22 persen di atas produksi 1987. Kenaikan itu diperoleh dari panen lahan persawahan yang meningkat 1,68 persen dan kenaikan produktivitas sebesar 2,5 persen dibandingkan 1987.
Kenaikan produksi tahun lalu itu tercatat 3,1 persen di pulau Jawa dan 5,98 persen di luar pulau Jawa. “Hal ini menunjukkan dari tahun ke tahun produksi beras di luar Jawa meningkat pesat,” katanya.
Kepada Presiden juga dilaporkan adanya serangan hama wereng di beberapa daerah termasuk Jalur Pantura. Namun serangan itu belum mengkhawatirkan dan para PPL sudah waspada untuk mencegah serangan itu lebih lanjut.
Masalah lain yang dilaporkan adalah upaya koordinasi yang lebih terpadu antara berbagai instansi yang terkait dalam mengembangkan potensi perikanan di wilayah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif).
Kapal penangkap ikan di wilayah ZEE memerlukan peningkatan pelayanan, sehingga departemen telah melakukan koordinasi dengan instansi lain untuk meningkatkan pelayanan, seperti dengan Dirjen Perla untuk perluasan dermaga, dengan Pertamina dalam penyediaan BBM dan dengan perusahaan penerbangan untuk mengangkut ikan tuna segar ke luar negeri.
Dalam kesempatan itu Presiden juga berpesan agar dilakukan upaya mendorong swasta untuk bekerjasama dengan kelompok tani dalam memperluas tanaman kedelai, seperti yang telah dirintis di Lampung.
Atas pertanyaan wartawan, menteri pertanian menjelaskan, luas tanaman kedelai dewasa ini satu juta hektar dengan produksi sekitar 1,2 juta ton, Jumlah itu belurn cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang mencapai 1,8 juta ton perÂtahun.
“Oleh Karena itu Indonesia setiap tahun masih memerlukan impor kedelai sekitar 600 ribu ton,” kata Menteri Pertanian Wardoyo.
Sumber : ANTARA(18/02/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 387-388.