Menyampaikan Himbauan dan Saran

Jakarta, 15 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak H. M. Soeharto

di Tempat

MENYAMPAIKAN HIMBAUAN DAN SARAN [1]

 

Disampaikan dengan hormat,

Assaalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan bersama kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana sampai hari ini Bapak senantiasa dalam bimbingan­Nya dan tetap diberikan kesehatan lahir batin, sekalipun saat-saat ini sangat banyak sekali mengalami cobaan yang luar biasa yang datangnya oleh rakyat yang telah Bapak pimpin selama kurang lebih 30 tahun, ya!

Memang manusia hidup di dunia ini semuanya mengalami cobaan/problem-problem yang kadang-kadang di luar kemampuan manusia awam, kadang-kadang kita telah berbuat baik, kadang – kadang masih dianggap tidak baik padahal hal tersebut, telah dinikmati/dirasakan. Nah inilah dunia tiada yang kekal dan abadi kekurangan/kelebihan pasti ada pada tiap manusia, maka timbul penyakit sirik dan dengki ini semua telah terjadi pembawaan alam. Seperti Bapak sendiri telah banyak sekali berkorban/berjuang untuk negara Republik ini toh masih saja Bapak dihempaskan/dilupakan begitu saja, tapi dalam hal ini Bapak tidak perlu cemas Tuhan Maha Tahu atas semua perbuatan hamba­Nya, terimalah ini semua dengan lapang dada di dalam keteguhan iman, yang penting Bapak sehat dan dipanjangkan umurnya.

Kemudian melalui surat ini, sebelumnya kami haturkan maaf yang sebesar-besarnya atas kelancangan kami, dan bukan bermaksud untuk menggurui Bapak, ini semua atas petunjuk dari Allah semata kiranya kami dapat sedikit memberi fatwa kepada Bapak dan ini pun merupakan secuil balas budi pada Bapak yang telah banyak membangun negara ini ada pun fatwa yang kami berikan kepada Bapak yaitu kiranya Bapak berkenan melaksanakan sholat Tobat sebelum sholat Tahajud dan sholat Dhuha di pagi hari ini harus dilakukan selama 40 hari ditambah dzikir setelah sholat wajib sebanyak 3333x.

Dan mudah-mudahan Allah akan memberikan taufik dan rahmat­Nya kepada hamba-Nya yang teraniaya/terhina, dan kami juga turut memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa mudah-mudahan Bapak akan bisa terlepas dari cobaan ini. Demikianlah surat kami dan apabila telah sampai pada Bapak mohon ada beritanya. (DTS)

Sembah sujud kami,

Z.A Rio Anggara

Jakarta – Barat

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 549-550. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.