MUHAMMADIYAH IMBAU SWASTA BANTU DAKWAH ISLAM

MUHAMMADIYAH IMBAU SWASTA BANTU DAKWAH ISLAM

 

 

Jakarta, Antara

Muhammadiyah mengimbau karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan swasta di seluruh Indonesia agar membantu kegiatan dakwah Islam, demikian wakil ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs. H. Lukman Harun di Jakarta, Kamis.

“Saya rasa, kondisinya mendukung, misalnyajumlah karyawan beragama Islam yang bekerja di perusahaan swasta lebih besar dari pada jumlah pegawai negeri,” katanya ketika menerima bantuan dana untuk pembangunan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah dari seorang dermawan Jakarta yang tidak mau disebutkan namanya.

Lukman Harun mengatakan, bantuan tersebut, yang juga tidak disebutkan jumlahnya atas permintaan sang dermawan, “cukup besar” bagi ukuran Muhammadiyah.

Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah yang terletak di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, mulai dibangun akhir 1987. Gedung berlantai empat itu kini baru rampung satu lantai, sedangkan tiga lantai lain masih dalam tahap pembangunan.

“Penyelesaian seluruh gedung itu tergantung pada dana,” kata Lukman Harun menjawab pertanyaan ANTARA, sambil menambahkan bahwa untuk merampungkan pembangunan keseluruhannya, masih diperlukan satu miliar rupiah lebih.

Presiden Soeharto telah membantu Rp. 160 juta, sedangkan Arab Saudi menyumbangkan 100 ribu dolar AS (sekitar Rp. 176 juta) untuk pembangunan gedung itu.

Menurut Lukman Harun, peran pihak swasta sangat menunjang bagi kegiatan umat Islam, sebab dana yang terkumpul dari mereka bisa digunakan untuk kegiatan dakwah yang lebih luas seperti pendidikan, rumah sakit, poliklinik dan yatim piatu.

“Mudah-mudahan umat Islam yang bekerja di perusahaan swasta tidak ketinggalan pula untuk beramal seperti yang telah dilakukan teman-teman mereka yang pegawai negeri,” katanya.

Ia mengatakan, Presiden Soeharto telah berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, yang dikumpulkan dari pegawai negeri yang beragama Islam. Dana itu telah digunakan untuk membangun ratusan mesjid di seluruh Indonesia.

Di Singapura, kata Lukman Harun, umat Islam yang bekerja pada pemerintah maupun swasta setiap bulan secara sukarela menyumbang satu atau dua dolar, dan dana yang terkumpul itu kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan dakwah.

Sementara itu, dr. H. Kusnadi, panitia pembangunan gedung tersebut, mengatakan dalam sambutannya, “Dari deretan gedung-gedung megah di Menteng Raya, gedung kita inilah yang paling terbelakang.”

Upacara penyerahan bantuan untuk pembangunan gedung dakwah itu juga dihadiri ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Hasan Basri, yang membawakan doa penutup pada acara tersebut, serta anggota-anggota Muhammadiyah lain.

 

 

Sumber : ANTARA(22/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.426-427.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.