MUNAWIR: JURU DAKWAH ASING DIUSIR BILA BERTINDAK ANEH-ANEH

MUNAWIR: JURU DAKWAH ASING DIUSIR BILA BERTINDAK ANEH-ANEH

 

 

Jakarta, Antara

Indonesia akan mengusir juru-juru dakwah asing khususnya yang beragama Islam bila selama berada disini mereka melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kebijaksanaan politik Indonesia, apalagi ada yang pernah bekerja sama dengan pihak oposisi.

Sikap tegas Indonesia itu dikemukakan Menteri Agama Munawir Sjadzali kepada wartawan setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto di Jl Cendana, Rabu.

Dalam pertemuan ini, Kepala Negara setuju agar Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah pertemuan badan pelaksana organisasi menteri-menteri agama negara anggota Organisasi-Konperensi Islam (OKI), tahun 1991 yang akan dihadiri sembilan sembilan menteri agama OKI.

Khusus mengenai juru-juru dakwah asing yang melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah Indonesia, Menteri Agama mengatakan,”kita akan mengatakan kepada mereka bahwa pintu terbuka Iebar untuk keluar.” Ia menyebutkan pemerintah juga pernah menemukan kasus juru dakwah asing datang dengan menggunakan visa turis atau visa on arrival (yang diberikan jika mereka tiba, red).

Ia mengatakan kasus ini tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga sejumlah negara Islam lainnya. Karena itu para menteri agama anggota OKI pada tahun 1989 sepakat bahwa juru dakwah asing yang memasuki negara lainnya harus menyesuaikan diri.

“Hendaknya organisasi-organisasi dakwah Islam yang datang dari luar bila memasuki negara lain selalu menyerasikan diri dengan kebijaksanaan politik negara tersebut, bukannya merongrong” katanya ketika menjelaskan usul Indonesia pada pertemuan menteri agama anggota OKI pada tahun 1989.

Munawir menyebutkan usul Indonesia itu disetujui karena sejumlah negara Islam lainnya pernah menghadapi kasus serupa.

 

Antagonistik

Menteri Agama Munawir Sjadzali ketika menjelaskan lebih lanjut permasalahan juru dakwah asing tersebut mengatakan, “Kadang-kadang kita menderita ada juru dakwah luar negeri yang dalam berdakwah bersikap antagonistik (bermusuhan, red) dengan pemerintah kita.”

“Kadang-kadang mereka bekerja sama dengan pihak oposisi”.

“Dari mana itu, Pak?, tanya wartawan kepada Menteri Agama, yang kemudian sambil tersenyum berkata,” Ah, wartawan kan lebih tahu”.

Daiam kesempatan ini Munawir mengatakan jika Indonesia dipilih sebagai tuan rumah sidang badan pelaksana organisasi menteri-menteri agama Islam OKI, maka diharapkan pengertian negara-negara tersebut tentang Indonesia akan semakin mendalam.

Dalam pertemuan para menteri agama tahun lalu di Jeddah, Munawir menjelaskan tentang upaya mengembangkan dakwah Islam khususnya melalui pembangunan mesjid oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP).

Dalam pertemuan tahun itu, Indonesia dan Pakistan ditunjuk sebagai wakil Asia dalam badan pelaksana organisasi menteri-menteri agama itu.

 

 

Sumber : ANTARA (17/01/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 339-341.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.