MURAYAMA BERTOLAK KE INDONESIA UNTUK HADIRI PERTEMUAN APEC[1]
Tokyo, Antara
PM Jepang Tomiichi Murayama, Sabtu meninggalkan Tokyo untuk bertemu dengan empat presiden di Jakarta dan menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) di Bogar, Indonesia. Murayama akan bertemu Presiden Soeharto, Minggu dan dengan Presiden AS Bill Clinton di Jakarta menjelang pembukaan AELM di Bogar, Selasa, kata para pejabat Jepang.
PM Jepang itu juga akan bertemu Presiden China Jiang Zemin dan Presiden Korea Selatan Kim Young-Sam, Senin. Murayama akan berada di Indonesia hingga Rabu. Pertemuan dengan Jiang akan menjadi pertemuan pertama bagi Murayama.
Murayama pertarna kali bertemu Clinton Juli lalu ketika mereka berada di Napoli, Italia, untuk menghadiri pertemuan puncak Kelompok Tujuh Negara Industri Maju (G7), dan mengadakan pembicaraan dengan Kim di Seoul. Para pengamat mengatakan Murayama mungkin akan memperkuat kembali ketjasama yang erat dengan AS dan mencoba mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kebijakan AS setelah pemilu sela di mana Partai Demokrat Clinton kehilangan kekuasaaan di Kongres. Murayama diperkirakan akan mencoba memulihkan ketegangan hubungan China-Jepang akibat kunjungan pemimpin Taiwan ke Asian Games di Jepang bagian barat dan ledakan nuklir China baru-baru ini. Beijing, yang mengakui Taiwan sebagai provinsi China, memprotes kedatangan Deputi PM Taiwan Hsu Li-teh pada upacara pembukaan Asian Games di Hiroshima, bulan lalu, sementara Jepang mengatakan menyesalkan ledakan nuklir China tersebut. Pembicaraan antara Murayama dan Kim diperkirakan akan menitik beratkan tentang cara-cara beketjasarna untuk membantu mengganti sistem reaktor nuklir grafit sedang Korea Utara dengan reaktor air-ringan yang menghasilkan plutonium lebih sedikit, kata para pengamat. Korea Utara bulan lalu sepakat untuk tidak melanjutkan penggunaan reaktor grafit dan menggunakan sistem air-ringan sebagai imbalan bagi pemberian bantuan langsung. Menteri Luar Negeri Jepang Yohei Kono dan Manlu Korea Selatan Han Sung Joo di Jakarta, Jumat dilaporkan mencapai kesepakatan tentang perlunya membentuk konsorsium internasional untuk membantu Korea Utara mendapatkan reaktor air ringan. (Uu.Ln09/ 11:52/RU3/ 12.20)
Sumber: ANTARA(12/l l/1994)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 428-429.