PARA ISTRI MENTERI APEC KUNJUNGI MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI

PARA ISTRI MENTERI APEC KUNJUNGI MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI [1]

 

Jakarta, Antara

Para istri menteri dan pejabat tinggi anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Karnis, mengunjungi Museum Purna Bhakti Pertiwi yang mengkoleksi barang pribadi dan cindera mata dari keluarga, sahabat dan kenalan Presiden Soeharto dalam perjalanan pengabdiannya.

Rombongan berjumlah sekitar 20 orang itu diterima oleh Atina Norman Sasono, Wakil DirekturIdan Wibisono Singgih, Manager Umum Museum Puma Bhakti Pertiwi yang diresmikan Presiden Socharto pada tanggal 21 Desember 1993 di Ruang Pameran Perjuangan yang dihiasi relief kayu.

Selama kunjungan satu jam itu, rombongan meninjau ruang pamer di lantai satu, dua dan tiga serta sejumlah ruang pamer khusus, seperti Ruang Asthabrata yang menyimpan koleksi wayang.

“Saya sangat menyukai acara ini,” kata Ny. Lee MacLaren istri Menteri Perdagangan Kanada. Kunjungannya ke Indonesia merupakan yang kedua dan yang pertama ke Jakarta.

Sementara istri menteri Luar Negeri  Jepang, Ny. Takeko Kono tampak melewatkan waktu sejenak untuk melihat koleksi foto Presiden Soeharto ketika mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Sensa Suzuki di Tokyo bulan Oktober 1982.

Sedangkan istri Menteri Perdagangan  Selandia bam juga memanfaatkan kunjungan ini untuk melihat berbagai koleksi kristal, gelas dan benda-benda keramik yang diberikan pemimpin negerinya, Perdana Menteri Jim Bolger. Tampak di antara rombongan juga istri Menteri Perdagangan Australia Ny.Robin MacMullan dan istri sejumlah pejabat tinggi APEC lainnya, termasuk dari Indonesia. Rombongan selanjutnya meninjau kompleks Taman Mini Indonesia Indah dan beramah tamah dengan Ibu Ani Satrio B Joedono yang diselingi dengan musik tradisional Batak. (T.HN09/C/DN06/ 14:19/RU3115.22)

Sumber: ANTARA ( 12/1111994)

_______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 427-428.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.