NARO MENOLAK MEMBERIKAN KOMENTAR BUKU PAK HARTO
Jakarta, Pelita
Ketua Umum DPP PPP, DR. H.J. Naro, SH mengelak, ketika wartawan meminta komentarnya tentang buku “Soeharto: Pandangan, Ucapan dan Tindakan Saya”. “Secara Yuridis, saya salah kalau menanggapi, karena buku tersebut belum resmi beredar,” tutur Naro dengan gaya khasnya, usai menyerahkan sumbangan pikiran PPP tentang Repelita V kepada FPP DPR-RI, di sekretariat DPP Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, Senin sore.
Disamping itu, Naro mengaku belum menerima dan membaca buku tersebut, sehingga sulit untuk memberi komentar. Dalam buku tentang diri Presiden Soeharto, yang disusun oleh Ramadhan KH dan G. Dwipayana, dan menurut rencana akan beredar pada bulan Februari 1989 itu, antara lain terdapat pandangan Pak Harto terhadap DR. H.J. Naro. SH.
Enam Bidang
Sumbangan pemikiran PPP yang diterima oleh Ketua FPP DPR, Thaheransyah Karim itu, dijelaskan Naro, disusun oleh tim yang dibentuk oleh DPP PPP pada tanggal 31 Maret 1988, yang materinya didasarkan atas Khittah dan program perjuangan partai, kampanye Pemilu PPP, serta masukan dari cabang dan wilayah PPP se Indonesia, serta para pakar berbagai disiplin ilmu. FPP DPR diimbau Naro, untuk memperjuangkan pikiran PPP tersebut, dalam pembahasan Pansus Repelita V DPR RI.
Dikatakan, dalam sumbangan pemikirannya, Partai Persatuan lebih banyak mengajukan saran yang berkaitan dengan kehidupan rakyat secara langsung, terutama wong cilik yang masih tertinggal dan harus dengan sungguh-sungguh dibenahi dan diangkat untuk lebih berperan. Meliputi enam bidang, yakni pertanian, industri, perhubungan, pembangunan desa, pendidikan dan generasi muda, serta bidang pengawasan.
Di bidang pertanian, Partai Persatuan mengimbau, agar imbalan petani ditingkatkan, sehingga mampu meningkatkan daya belinya. Sebab tanpa imbalan memadai, petani akan mengalihkan usahanya, misalnya tidak menanam padi lagi. Kebijaksanaan penggunaan subsidi, juga diimbau agar tidak menempatkan petani pada posisi yang lemah yang menyebabkan lahan petani jatuh ke tangan “lahap lanah”.
Di bidang pengawasan, Partai Persatuan menggaris bawahi pentingnya ditingkatkan pengawasan melekat, dan memperkecil peluang kebocoran melekat dengan perencanaan dan pencegahan sedini mungkin. Sedang dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak, PPP mengharapkan, daya beli masyarakat dan pendapatannya dapat terus ditingkatkan.
Ketika seorang wartawan bertanya, tentang apa yang akan dilakukan oleh PPP dalam waktu dekat? Naro menjawab dengan gaya khasnya, “kejutan itu indah, karenanya tunggu saja”. Naro menyatakan terima kasih, pada pihak-pihak yang menilai stabilitas intern PPP mantap menjelang Muktamarnya, akhir tahun ini.
Sumber : PELITA (24/01/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 683-684.