NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-MAROKO

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-MAROKO

 

 

Jakarta, Antara

Neraca perdagangan Indonesia dengan Maroko dalam lima tahun terahir selalu menguntungkan bagi Maroko, karena Indonesia banyak mengimpor bahan baku pupuk dari Maroko.

Data yang diperoleh ANTARA dari Humas Departemen Perdagangan, hari Kamis menunjukkan, nilai ekspor Indonesia ke Maroko tahun 1983 tercatat 7,6 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Maroko tercatat 54,2 juta dolar AS, atau defisit bagi Indonesia sebesar 46,6 juta dolar AS.

Tahun 1984, nilai ekspor Indonesia ke Maroko melonjak lebih dari tiga kali lipat menjadi 24,1 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Maroko naik menjadi 80,8 juta dolar AS, atau surplus untuk Maroko sebesar 56,7 juta dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia ke Maroko tahun 1985 turun menjadi 21 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia juga turun menjadi 37 juta dolar AS, atau defisit bagi Indonesia sebesar 36 juta dolar AS.

Tahun 1986, nilai ekspor Indonesia ke Maroko turun menjadi 19,5 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia juga turun menjadi 30,9 juta dolar AS, atau surplus bagi Maroko sebesar 11,4 juta dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia ke Maroko tahun 1987 ke Maroko turun lagi mejadi 18,4 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia naik menjadi 54,2 juta dolar AS, atau defisit bagi Indonesia sebesar 35,8 juta dolar AS.

Sementara itu nilai ekspor Indonesia ke Maroko dalam triwulan pertama 1988 tercatat 2,1 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia tercatat 18,6 juta dolar AS, atau defisit bagi Indonesia sebesar 16,5 juta dolarAS.

Komoditi ekspor Indonesia ke Maroko sebagian besar kopi, karet, tembakau dan minyak kelapa sawit, sedangkan komoditi impor Indonesia dari Maroko sebagian besar bahan baku untuk pupuk dan bahan kimia.

Hambatan utama perdagangan antara kedua negara antara lain karena ongkos angkut yang mahal akibat tidak adanya jalur pelayaran dari Indonesia ke Maroko.

Untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, Menteri Perdagangan dan Industri Maroko, Abdellah Azmani dalam lawatannya selama tiga hari di Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan rekannya Menteri Perdagangan, Arifin Siregar guna membahas kemungkinan peningkatan perdagangan kedua negara.

Menteri Abdellah Azmani yang tiba hari ini (21/7) di samping akan mengadakan pertemuan dengan rekannya Menteri Arifin Siregar juga akan berembuk dengan Menteri Perindustrian Ir.Hartarto, Menteri Perhubungan, Azwar Anas, Menko Ekuin Radius Prawiro dan juga akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto.

 

Sumber : ANTARA (21/07/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 339-340

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.