Boyolali, 31 Mei 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jakarta
PAHLAWAN SEGALA ZAMAN [1]
Bapak H.M. Soeharto yang saya banggakan, sebelumnya saya mohon maaf atas kelancangan kirim surat ini kepada Bapak saya hanya seorang petani kecil, perkenalkan saya, Nama: Bambang Prakosatomo, Alamat: Beran Kulon RT. 15, Kuwiran, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah.
Semua rakyat Indonesia pasti tahu bagaimana perjuangan Bapak untuk kejayaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai dengan tetap teguh berpegang kepada Pancasila dan UUD 1945. Saya sangat bangga betapa mulianya hati Bapak H.M. Soeharto dengan ketulusan serta kebesaran hati lengser keprabon menjadi pandito. Hal ini mengetuk hati saya.
Bapak H.M. Soeharto yang saya banggakan, bagi saya Bapak bukan sekedar pahlawan pembangunan, akan tetapi pahlawan segala jaman, hal ini menilik dari semua kebijaksanaan-kebijaksanaan yang Bapak buat.
Terima kasih saya haturkan serta semoga Bapak H.M. Soeharto diberi limpahan rahmat-Nya. Amien. (DTS)
Hormat saya,
Bambang Prakosatomo
Jawa Tengah
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 311. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.