PANGAB MELARANG PUNGUTAN DANA DALAM PELAKSANAAN HUT ABRI

PANGAB MELARANG PUNGUTAN DANA DALAM PELAKSANAAN HUT ABRI[1]

 

Jakarta, Antara

Pangab Jenderal TNI Feisal Tanjung telah memberikan petunjuk kepada Panitia Pelaksana Pusat Hari ABRI melarang pemungutan dana dalam bentuk apa pun untuk merayakan HUT ABRI ke-49 yang akan berlangsung di lokasi bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Petunjuk Pangab tersebut merupakan pedoman yang harus dilaksanakan baik oleh panitia pusat maupun oleh daerah-daerah. Tidak dibenarkan adanya pungutan untuk mendukung kegiatan ini,” kata Ketua Panitia Pusat Hari ABRI Mayjen TNI Mansyur, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pungutan biaya dari masyarakat tidak dibenarkan dan ABRI tidak memanfaatkan momentum tersebut dengan mencari dana dari rakyat. Ciri yang menonjol dari kegiatan HUT ABRI kali ini, kata Mansyur yang juga Asisten Personil Kasum ABRI, adalah ABRI ingin merayakannya secara lebih sederhana namun tanpa mengorbankan kehormatan dan tujuan yang ingin dicapai.

Ia menjelaskan, tujuan yang ingin dicapai yakni mengenang sejarah pembentukan, prestasi dan kekurangan ABRI serta menjadikannya motivasi bagi keberhasilan dimasa depan. Sedangkan sasaran menampilkan kekuatan dan kesigapan ABRI. Menjawab pertanyaan wartawan kemungkinan adanya larangan terhadap sesepuh ABRI, Mansyur mengatakan, tidak ada perbedaan, panitia tetap mengundang orang­ orang yang dianggap berjasa terhadap ABRI, pejabat dan lainnya.

“Mengenai undangan tidak ada perubahan, dirnana undangan tetap meliputi para sesepuh, pejabat dan mantan pejabat. Jumlah undangan dengan perayaan HUT BRI pada tahun lalu tetap sama,” katanya.

Sederhana

Pada kesempatan itu, ia mengatakan, perayaan HUT ABRI ke-49 (5 Oktober 1945-1 Oktober 1994) akan berlangsung sangat sederhana. Perayaan hanya menampilkan parade dan defile prajurit tanpa menampilkan persenjataan dan kendaran militer.

“Hal itu bukan berkaitan dengan keterbatasan anggaran melainkan pada HUT ke-49 ini bukan hal yang istimewa. Itu saja,”kata Mansyur yang didampingi para Kadispen dan perwakilan penerangan masing-masing angkatan dan Polri.

Kendati demikian, ujarnya, menurut rencana baru pada tahun depan perayaan HUT ABRI akan dirayakan secara besar-besaran karena bernilai sejatah yang tinggi, yaitu 50 tahun perjalanan ABRI dalam membangun negara.

Dalam perayaan akan ditampilkan, senam prajurit, olahraga beladiri ABRI, ketangkasan dan ketrampilan prajurit seperti meloncati halang rintang yang terbuat dari perahu karet dan atraksi penyampaian pesan dengan sandi semaphore di atas perahu karet yang disusun menjadi tiga tingkat. Pada hari pelaksanaan, juga akan diwarnai dengan penyerahan bintang penghargaan terhadap anggota ABRI yang telah berjasa dari masing-masing angkatan dan Polri. Bertindak selaku Inspektur Upacara pada perayaan HUT ABRI, Presiden Soeharto.

Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam rangkan menyabut hari ABRI adalah Upacara Taptu (pawai obor) 4 Oktober di Mabes ABRI Medan Merdeka Barat, Renungan suci pada 5 Oktober pukul OO.OOWIB di TMP Kalibata.

Pada 5 Oktober, Pangab juga akan menyampaikan pidato dan Perintah Harian nya dihadapan jajaran peserta Upacara, kegiatan cerdas cermat hukum dilingkungan ABRI, dan kegiatan olahraga serta menembak. (T.PU-23/PU-29/B/PUOl/  3/10/94 20:36/RB2) .

Sumber: ANTARA(03/10/1994)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 531-533.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.