Presiden Menghimpun dalam Satu Pertemuan:
PANGKOPKAMTIB, WAPANGKOPKAMTIB, DUA ASPRI, PRESIDEN, KEPALA BAKIN DAN MENTERI SEKNEG [1]
Jakarta, Kompas
Presiden Soeharto Senin pagi menghimpun dalam satu pertemuan: Pangkopkamtib Jenderal Soemitro, wakilnya Laksamana Soedomo, Kepala Bakin Letjen Sutopo Juwono, dua Aspri Mayjen Ali Murtopo dan Mayjen Soejono Hoemardani, serta Menteri Sekneg Mayjen Sudharmono SH. Presiden bertemu dengan mereka selama dua setengah jam penuh di Istana Merdeka.
Menurut acara kepresidenan hari itu, sedianya pertemuan hanya berlangsung satu jam. Sehingga Dirut Pertamina Letjen Ibu Sutowo, yang menurut jadwal seharusnya diterima jam 10.00, terpaksa baru diterima menjelang jam 02.00. Demikian pula dengan Menteri Ekuin Prof Widjojo yang akan bertemu Kepala Negara jam 11.00, terpaksa balik lagi dan baru datang kembali jam 12.30 bersama2 Wakil Presiden Hamengku Buwono IX.
Tapi dari pertemuan yang begitu lama itu, tidak banyak diperoleh keterangan. Mayjend Ali Moertopo, ketika didekati pers hanya menunjuk ke belakang sambil berkata:
“Tanya saja kepada para senior2 saya sana”, Siapa pak? tanya pers, “itu ka ada Pak Mitro, ada Pak Dharmono segala…..”, jawabnya.
Tapi Jenderal Soemitro pun ternyata tak mau memberi keterangan, “Lebih baik kita sekarang salam2an saja, selama bertahun2 baru sama saudara2, ujarnya sambil menjabati tangan wartawan satu persatu. Lalu iapun diantar ke mobil, oleh Aspri Presiden, Mayjen Tjokropranolo.
Cuma Persiapan 7 Januari
Rupanya para peserta pertemuan telah sepakat, bahwa yang akan menjadi juru bicara mereka adalah Menteri/Sekneg Sudharmono. Tapi ia pun hanya memberi penjelasan sedikit. Katanya pertemuan itu cukup lama karena Presiden memerlukan pengecekan dan laporan2 terakhir dari pejabat2 tsb. Terutama untuk bahan pidato yang akan disampaikan kepada rakyat lewat DPR tanggal 7 Januari nanti, yang akan dilampiri rancangan2 Repelita II dan RAPBN 1974/1975.
“Bahan2 itu diperluas dari segi keamanan pada umumnya dan masalah2 yang ada dalam masyarakat. Supaya nanti tak ada yang terlewat. Begitulah kira2”, kata Sudharmono.
Ia tak bersedia mengemukakan secara jelas, apa yang dimaksud engan masalah2 dalam masyarakat,” tsb “ya pendeknya semua suara yang ada dalam masyarakat/Dan Presiden pun memang tanya macam2 lebih baik ikuti saja pidatonya nanti tgl 7 Januari.
Apa pertemuan tadinya juga membicarakan kemungkinan resuffle kabinet? tanya pers.
- Oh, tadi kita tak bicara sejauh itu.
- Lalu siapa yang akan mengisi pos menteri P & K secara tetap?
- Belum ditentukan
- Bagaimana dengan Menteri Kehakiman?
- Kabarnya ia akan jadi Ketua Mahkamah Agung, sesuai dengan daftar pencalonan oleh DPR.
- Wah mbok jangan mempersulit kita. Saudara2 kan tahu, kalau saya tak akan menjawab pertanyaan2 seperti itu, kata Menteri/Sekneg.
- Menjawab pertanyaan lain, Sudharmono menegaskan Presiden sesudah tanggal 7 Januari akan menerima ke-12 Dewan mahasiswa yang telah mengajukan permintaan tertulis. Tapi waktunya yang pasti belum ditetapkan.
Ia menambahkan, sekalipun ada kericuhan dalam tubuh Dema UI, Presiden akan tetap menerima Dema tsb. Karena pertemuan nanti sifatnya bukanlah pertemuan personality (pribadi). Tapi resmi dengan lembaga-lembaganya. (DTS)
SUMBER: KOMPAS (02/01/1974)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 394-396.