PARA ARSITEK DAPAT BERPERAN DALAM KURANGI KESENJANGAN SOSIAL
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto berpendapat, para arsitek dapat berperan dalam usaha mengurangi kesenjangan sosial, misalnya dengan menyarankan kepada anggota masyarakat yang minta jasa mereka untuk tidak membangun rumah terlalu mewah atau menyolok.
Meskipun setiap orang berhak membangun rumah miliknya, namun para arsitek diimbau untuk mengarahkan selera kliennya agar tak terlampau menyolok, kata Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ir. Syahrul Syarif, mengutip ucapan Presiden hari Senin di Jakarta.
Harapan Kepala Negara itu disampaikan ketika menerima pengurus pusat IAI di Bina Graha Jakarta. Mereka melaporkan hasil musyawarah nasional organisasi profesi itu belum lama ini.
Dalam kesempatan itu Presiden juga mengharapkan para arsitek mendorong supaya lebih banyak anggota masyarakat bersedia tinggal di rumah susun, terutama di kota-kota besar yang lahannya sudah terbatas.
Presiden dalam pertemuan dengan IAI itu mencuatkan pemikiran perlunya peraturan dalam upaya “mengendalikan” selera anggota masyarakat yang punya kelebihan ekonomi dalam membangun rumah mereka.
Kepada wartawan Syahrul mengakui melakukan upaya seperti yang diharapkan
Presiden itu sama sekali tidak mudah. Namun ia sependapat bahwa para arsitek harus berupaya mengurangi kesenjangan sosial di kalangan masyarakat dalam hal pembangunan fisik rumah.
“Arsitek harus berusaha tidak memperburuk situasi, misalnya dengan tidak membuat disain rumah yang tak sesuai dengan lingkungan sosial setempat,” kata Syahrul didampingi ketua lama, Ir Adhi Moersid, yang sekarang menjadi ketua kehormatan IAI.
IAI juga akan berdialog dengan para developer mengenai usaha mengurangi kesenjangan sosial dalam bidang pembangunan perumahan.
Selain melaporkan hasil musyawarah nasional yang berlangsung baru-baru ini, para pengurus IAI juga membahas dengan Kepala Negara tentang upaya memasyarakatkan rumah susun (flat).
Dalam kaitan itu Kepala Negara mengajak para arsitek agar ikut mendorong masyarakat untuk mau tinggal di rumah susun.
IAI beranggotakan sekitar dua ribu arsitek, 1.300 orang di antaranya berdomisili di Jakarta.
Sumber : ANTARA (25/09/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 622.