SEMARANG -Pensiunan pegawai PLN eks pelaksana dan pengawas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PTLU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, mengadakan reuni di gedung pertemuan PLN, Jl Slamet, Semarang, Minggu (27/8).
Selain temu kangen dan menyambung tali silaturahmi, para pensiunan itu juga tekenang dengan proyek PLTU yang dibangun dan diresmikan di era Presiden Soeharto.
Kepala Bagian PLTU Tambaklorok Bambang Mulyojati mengatakan, proyek pembangkit listrik ini mulai dibangun di Tambaklorok pada 1970. “PLTU Tambaklorok Unit I dan II bersama PLTU Muara Karang saat itu, dibangun untuk mengatasi masalah krisis energi di Jawa.
Jadi, PLTU di Tambaklorok ini dulu menjadi tulang punggung suplai listrik se-Jawa Bali,” kata Bambang yang saat itu juga pengawas mesin didampingi Inspektor Sipil PLTU Tambaklorok Ismail dan staf bagian mesin, Teguh. Sebagaimana diketahui, PLTU Tambaklorok Unit I dan II saat itu masing- masing berkapasitas 2 x 188 MW, sedangkan PLTGU Tambaklorok Blok I 3 x 100 MW.
Sekitar 100 pensiunan PLN hadir mengikuti reuni kebanyakan dari mereka berpenampilan rambut putih alias beruban. Lama tak berjumpa membuat pertemuan pensiunan itu begitu hangat. Canda tawa terlihat dari raut muka mereka yang tampak masih bersemangat. Sesekali mereka berjoget di depan untuk melepas penat.
Dalam kesempatan itu Teguh menceritakan perjuangan eks pelaksana proyek PLTU pada 1970. Kondisi dulu tidak sebaik sekarang yang sudah banyak moda transportasi masuk ke Tambaklorok. “Dulu transportasi hanya sampai di Pengapon yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi proyek di Tambaklorok.
Motor masih belum banyak, sehingga pekerja proyek harus rela berjalan kaki dari Pengapon,” tuturnya. Dalam kondisi jalan kaki cukup lama, terkadang juga harus berjibaku dengan rob di Tambaklorok. Menurut dia, kondisi lokasi proyek dulu masih rawa-rawa, di kawasan sekitar belum banyak penghuni.
Di sisi lain, Ismail menyambut antusias temu kangen ini. Proyek PLTU dulu melibatkan 200 pekerja. “Sudah sejak lama kami tidak bertemu. Apalagi setelah pensiun, banyak eks pelaksana proyek di PLTU Tambaklorok yang sudah meninggalkan Semarang,” ungkapnya. (J17-27)
Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/para-pensiunan-pln-terkenang-pada-proyek-era-soeharto/