Pertemuan semalam di Istana
PARPOL & GOLKAR BERI DJAWABAN [1]
Djakarta, Suara Karya
Presiden Soeharto Djumat malam mulai pukul 19.00 kembali mengadakan pertemuan konsultasi dengan Parpol dan Golkar bertempat di Istana Merdeka sebagai landjutan dari pertemuan jang diadakan pada Rabu malam jang lalu. Ketika berita ini diturunkan, pertemuan tersebut sedang berlangsung.
Dalam pada itu sumber2 jang dihubungi “Suara Karya” menjatakan, bahwa dalam pertemuan semalam itu “Parpol2 dan Golkar telah memberikan djawabannja kepada Kepala Negara mengenai gagasan jang oleh Presiden dimintakan pendapat dalam pertemuan pada hari Rabu lalu.
Seperti diberitakan diharian ini hari Kamis, Presiden dalam pertemuan hari Rabu malam mengemukakan gagasan penjederhanaan fraksi dalam DPR nanti dari 13 fraksi jang ada sekarang mendjadi hanja 4 fraksi.
Disamping itu, Presiden meminta pendapat Parpol dan Golkar mengenai fungsi pimpinan MPR hasil pemilu dan adanja “tiga bendera partai di Indonesia” sebagai hasil kristalisasi kehidupan politik di Indonesia jang diharapkan sudah terdjadi sebelum tahun 1976. Dalam pertemuan semalam, seperti djuga Rabu malam jang lalu, partai2 politik dan Golkar diterima dalam tiga kelompok, masing2 kelompok partai2 Islam jang terdiri dari NU, Parmusi, PSII dan Perti, kelompok partai2 PNI, Parkindo, Katholik, IPKI dan Murba serta kelompok Golongan Karya.
Beberapa Pendapat
Dari keterangan2 jang diperoleh dapat dikemukakan bahwa mengenai gagasan penjederhanaan fraksi dalam DPR mendjadi 4 fraksi jakni: materiil/spirituil, spirituil/ materiil, Golongan Karya dan ABRI, disetudjui baik oleh Parpol maupun Golkar.
Tentang pimpinan MPR hasil pemilu dapat ditjatat beberapa keterangan, antara lain keterangan dari Aspri Presiden Majdjen Ali Murtopo, jang menjatakan sebaiknja pimpinan DPR merangkap mendjadi pimpinan MPR. Keterangan jang sama diberikan pula oleh bekas Wakil Presiden RI Dr. Hatta dan Prof. Ismail Suny SH.
Tentang penjederhanaan partai atau jang menurut istilah kalangan parpol “tiga bendera partai di Indonesia” beberapa pendapat djuga telah dikemukakan kalangan parpol, jang arahnja menudju kepada idee penjederhanaan itu sendiri hanja disertai beberapa tjatatan oleh jang mengemukakannja.
Melihat ini dapat diharapkan, bahwa kristalisasi kehidupan politik sebelum pemilu ke 3 dilaksanakan tahun 1976 nanti, telah akan terdjadi dikalangan partai politik dan masjarakat Indonesia. (DTS)
Sumber: SUARA KARYA (09/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 837-838.