TUNAIKAN KODRATMU [1]
Tunaikan kodratmu
Meski lintah kadang merayap di tubuhmu
Ajak bangsa hampir fajar
Kobarkan semangat
Tidakkah ada pernah bosan dijiwamu?
Seret tikus dari liangnya
Tanpa kesal dan rasa sesal
Hanya rasa lelah sejenak
Panas sang surya
Bakar kulitmu
Pinjamkan tangan, seka keringatnya
Peluh dipundak
Basahi bumi pertiwi
Berikan arti pada panenmu
Petani tua selalu tersenyum
Ajarilah aku Untuk dapat tegar dikala senja
Abadilah semangat juangmu
Aku iri ingin sepertimu Beri hati dalam jiwa
Berikan hati dalam rasa Medio Mei, Bundaran HI, patung Selamat Datang Selamat
Ulang Tahun, Garuda Bangsa. (DTS)
Hormat kami,
Anak bangsa Indonesia Raya
Ir. John F. Papilaya (Arie Diesel)
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 766. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.