…….1998
Kepada
Yth. Bapak Soeharto
di Tempat
PATUT DICONTOH [1]
Salam hormat,
Saya merasa sedih dengan kondisi kita sekarang. Saya memang tidak tahu tentang politik dan segala aturannya. Tapi saya merasa situasi politik sekarang beserta orang-orangnya senantiasa memojokkan Bapak, senantiasa menjatuhkan reputasi Bapak. Tapi jujur saya katakan, di mata saya Bapak tetap figur pemimpin yang patut dicontoh. Apalagi setelah saya mendengar keinginan Bapak untuk mandito.
Bapak kiranya hanya sekian yang bisa saya utarakan. Saya mohon maaf apabila kehadiran surat ini mengganggu Bapak. Dan saya berharap Bapak bersedia membalas surat ini. Saya berharap bisa mengenal Bapak sebagai seorang Bapak dari anak-anak bangsa. (DTS)
Hormat saya,
Ni Komang Wirani
Bali
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 159. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.