Cianjur, 25 Oktober 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jakarta
PEMBANGUNAN BERHASIL [1]
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Saya mohon maaf atas keberanian saya untuk menyampaikan rasa sedih dan keprihatinan sehubungan dengan dijatuhkannya jabatan Bapak sebagai presiden RI.
Saya prihatin dan mencucurkan air mata karena tidak ada lagi Presiden yang mampu mengatur negara dan rakyat.
Saya melihat kelebihan Bapak. Pertama Bapak bisa mempersatukan umat, yang kedua pembangunan bisa berhasil. Mengenai hujatan-hujatan, wajar saya karena banyak orang yang mau balas dendam dan berebut kekuasaan. (DTS)
Yang membuat surat,
Suparman
Jawa Barat
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 824. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.