PEMBERIAN PENGHARGAAN PBB AGAR DIJADIKAN MOMENTUM MEMACU KB
Jakarta, Sinar Harapan
Menpen Harmoko serta Menteri Rudini secara spontan ikut berbesar hati dan menyambut baik laporan Ketua BKKBN Pusat Haryono Suyono yang menjelaskan kepada kedua menteri di ruang kerja masing-masing, tentang penghargaan kependudukan dan Keluarga Berencana dari PBB untuk dan akan diterima Presiden Soeharto 8 Juni di New York.
Haryono Suyono kepada wartawan, hari Rabu, mengungkapkan Menpen Harmoko serta merta mengajak BKKBN dan jajaran yang terkait bersama-sama Deppen memanfaatkan momentum tersebut dengan berbagai acara yang menarik pada tanggal 21 Juni. Sedangkan Mendagri Rudini berjanji segera akan meneruskan berita gembira dari Presiden Soeharto itu kepada para gubernur dan jajarannya sampai ke tingkat desa.
Rudini juga mengatakan akan memanfaatkan momentum ikut rata pencapaian, terutama bagi daerah-daerah yang masih di bawah standar. Mendagri secara pribadi akan ikut menyinggung masalah program KB dalam kunjungannya ke daerah-daerah yang dalam waktu dekat ini dilaksanakan.
“Pak Rudini mengajak saya ikut dengannya. Tentu saja saya senang sekali”, kata Haryono Suyono tersenyum.
Ketua BKKBN Pusat ini juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada daerahdaerah yang tidak saja menggunakan anggaran pusat (APBN), tapi menggali sumbersumber sendiri dalam menyukseskan program KB. Sikap seperti ini, kata Haryono, dengan sendirinya lebih memacu kesuksesan serta berkesan mandiri.
Ketika menghadap Menpen dan Mendagri, Haryono Suyono menyampaikan pesan Presiden Soeharto tentang ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penghargaan (UN Population Award) yang diterima itu supaya disampaikan ke seluruh jajaran baik itu Deppen, PWI, Depdagri, dsbnya, serta menyampaikan rasa terima kasih Presiden atas kerja keras dan sumbangan untuk menyukseskan program KB di seluruh Indonesia.
Memacu Program KB
Presiden juga mengharapkan supaya hal ini dijadikan momentum baru untuk lebih memacu program kependudukan dan KB lebih lanjut.
Menpen Harmoko sendiri merencanakan pembaruan hubungan dan program penyuluhan, informasi, penerangan mengenai program kependudukan serta KB melalui jalur-jalur TV, radio, surat kabar serta radio baik swasta maupun pemerintah. Sehingga keberhasilan Indonesia dalami bidang kependudukan itu dijadikan momentum untuk memasuki era yang lebih tinggi lagi sekaligus mengajak dan membina masyarakat melanjutkan program KB, kata Haryono.
Menurut Haryono, keberhasilan Indonesia itu merupakan suatu fakta yang faktual dan telah pula mengundang beberapa pihak seperti Filipina untuk melihat sistem informasi di negeri kita.
Presiden Soeharto sendiri sudah menceritakan itu secara panjang lebar kepada Menteri-menteri penerangan ASEAN yang beberapa waktu lalu berkumpul di Jakarta. Hal ini dijelaskan Presiden Soeharto menjawab pertanyaan salah seorang menteri ASEAN yang menyinggung diterimanya hadiah bergengsi dari PBB, ujar Haryono.
Atas pertanyaan wartawan, Ketua BKKBN Pusat menjawab faktor penentu Indonesia menerima UN Population Award dari PBB sebenarnya banyak. Di antaranya, karena komitmen Kepala Negara secara pribadi dalam berbagai kesempatan tidak pernah kendor sejak tahun 1967 lalu.
Pertama untuk ASEAN
Selain itu, komitmen Presiden juga merupakan komitmen para gubernur, kepala daerah, bupati sampai masyarakat sendiri. Juga, Ianjut Haryono Suyono, KB itu bukan program “panas-panas tahi ayam”, tapi merupakan program terus-menerus yang digerakkan oleh masyarakat sendiri.
Penghargaan kependudukan dari PBB kepada Presiden Soeharto merupakan yang pertama kali diberikan pada negara anggota ASEAN. Negara lain di Asia yang juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama adalah Bangladesh.
Sumber : SINAR HARAPAN (02/06/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 815-816.