PEMBINAAN ANAK BERPENGARUH PADA PELANJUTAN PEMBANGUNAN
Jakarta, Kompas
Presiden Soeharto menegaskan, kegiatan pembinaan anak perlu terus ditingkatkan, karena anak yang tidak sejahtera, kesehatannya terlantar, ataupun terabaikan pendidikan rohaninya akan mengakibatkan sulitnya pelanjutan pembangunan.
Penegasan mengenai pentingnya upaya meningkatkan pembinaan anak bagi upaya melanjutkan pembangunan itu ditekankan Kepala Negara ketika memberikan amanat pada peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, hari Senin (24/7). “Anak yang tidak sejahtera, yang terlantar kesehatannya, dan terabaikan pendidikan rohaninya, tentu akan sulit melanjutkan pembangunan, lebih-lebih pada masa depan yang penuh dengan tantangan dan ujian, namun juga mengandung harapan,” kata Presiden.
Dalam acara yang juga dihadiri Ny. Tien Soeharto, Wakil Presiden Sudharmono SH. dan Ny. E.N. Sudharmono itu, Presiden menegaskan, situasi pada abad ke-21 akan berbeda dengan sekarang, antara lain karena majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepala Negara di satu pihak mengingatkan, perubahan itu menjanjikan kemajuan dan kemakmuran, namun di lain pihak, kemajuan itu akan mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat. “Sebagai orangtua, kita memikul tanggungjawab dan kehormatan untuk mengantarkan anak-anak agar mereka mampu menempuh kehidupan masa datang,” kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, bekal yang perlu diberikan kepada anak-anak adalah iman dan ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan, serta semangat mencintai tanah air dan bangsanya. Dengan berbagai keterampilan, diharapkan anak-anak itu akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh, di tengah kehidupan yang penuh ujian dan tantangan.
Presiden mengingatkan para orangtua bahwa pemberian bekal kepada anak merupakan hal penting karena mereka akan menjadi pengganti generasi sekarang dalam melanjutkan proses pembangunan.
Tak Tergantikan
Menyampaikan harapannya kepada para orangtua, Presiden Soeharto dengan tegas mengatakan, masa depan yang lebih baik bagi anak-anak akan tercipta bila mereka mendapatkan curahan kasih sayang dari orangtua mereka masing-masing. “Kasih orangtua ini tidak tergantikan oleh siapa pun juga. Kasih sayang orangtua akan berpengaruh pada kepribadian dan kemantapan jiwa anak pada masa datang.”
Ketika berbicara tentang langkah yang telah ditempuh selama ini.Kepala Negara mengatakan, masyarakat perlu bersyukur karena telah dibangun ribuan sekolah dasar untuk menampung generasi muda.
“Meskipun masih jauh dari memenuhi kebutuhan, sekolah menengah dan perguruan tinggi kita makin banyakjumlahn ya,” kata Kepala Negara.
Sekalipun sektor pendidikan telah menunjukkan banyak kemajuan, peningkatan mutu pada tiap jenjang akan dilakukan, kata Presiden.
Setelah dua dasawarsa membangun, secara umum anak-anak telah tumbuh dengan lebih sehat dan lebih cerdas dibanding dengan anak-anak masa sebelurnnya. “Kesehatan jasmani dan kecerdasan memang penting,” kata Presiden.
“Kemakmuran yang serba benda saja tidak menjamin kebahagiaan, bahkan dapat membuat kehidupan itu terasa kering dan hampa. Oleh karena itu, di samping kesehatan jasmani dan kecerdasan,kita harus membekali anak-anak kita dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.
Sumber : KOMPAS (25/07/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 923-924.