PEMERINTAH TIDAK AKAN NAIKKAN HPS SEMEN, STOK MELIMPAH [1]
Jakarta, Antara
Pemerintah minta konsumen semen untuk tenang karena sama sekali tidak ada rencana menaikkan harga pedoman setempat (HPS) bahan bangunan ini apalagi persediaan di pabrik dan pasar sangat melimpah. Seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Kamis, Menteri Perindustrian Tunky Ariwibowo mengatakan kepada masyarakat angkutan semen tidak akan terpengaruh oleh pelaksanaan UU No 14/92 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang diterapkan mulai 17Juli.
“Mulai esok hari dan seterusnya, tidak akan ada kegiatan yang luar biasa,” kata Tunky yang telah mendapat jaminan dari para pejabat Polri. Angkutan semen dan semua barang strategis akan berjalan seperti biasa.
Ketika ditanya wartawan apakah mungkin kenaikan harga semen disebabkan tindakan spekulasi pedagang yang mengkhawatirkan bakal adanya penerapan secara ketat UU 14ini, ia berkata “Saudara bisa mengambil kesimpulan sendiri.” Menperind mengemukakan truk-truk angkutan semen mulai tanggal 17 September akan tetap beroperasi seperti biasa.
Ia menyebutkan, jika truk-truk itu mengurangi jumlah semen yang dibawanya sehingga tidak melebihi kapasitas maka ada beberapa pilihan.
Pilihan yang pertama adalah menambah jurnlah truk yang akan mengakibatkan jumlah truk yang lalu lalang dijalan harus ditambah. Jika truknya tidak ditambah, maka truk yang ada harus beroperasi lebih sering.
“Jadi, kalau begitu pemerintah akan tutup mata terhadap truk yang over-loaded (mengangkut barang secara berlebihan, red),” tanya wartawan.
Mendengar pertanyaan itu, Menperind mengatakan” Pernyataan saya adalah tetap yaitu bahwa angkutan semen akan berjalan seperti biasa dan tidak akan ada kegiatan atau tindakan khusus. Saya tidak suka menggunakan kata-kata mentolerir (mengizinkan, red).”
Produksi Konsumsi.
Ketika memberikan gambaran tentang produksi ke-10 pabrik semen di tanah air, Tunky menyebutkan selama bulan September produksi mencapai 1,7 juta ton dengan konsumsi 1,6 juta ton sehingga terdapat sisa 100.000 ton.
Ia mengatakan pabrik sendiri memiliki stok 370.000 ton dan di pasar terdapat persediaan 260.000 ton. Produksi selama tahun ini adalah 19,2 juta ton dibanding konsumsi 17,6juta ton sehingga terdapat sisa 1,6 juta ton.
Selain produksi yang berlebih, di pasar terdapat stok yang dikuasai pabrik 400.000 ton dan di pasar 250.000 ton. Jika pada tahun ini, dilakukan ekspor 1,4 juta ton maka masih terdapat stok 860.000 ton. Tunky mengatakan pemasokan oleh ke-10 pabrik semen ke pasar sekarang ini adalah normal sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga dengan alasan produksi berkurang.
“Tidak ada pabrik yang mengurangi suplai,” kata Tunky dan menambahkan baru baru ini telah mengadakan pertemuan dengan anggota Asosiasi Semen Indonesia (ASI).
Ia mengatakan jika ada pedagang yang berusaha menimbun stok semen, maka pengusaha tersebut akan rugi sendiri karena barangnya akan rusak, serta harus Pemerintah akan melaksanakan UU 14 secara bertahap dan bijaksana sehingga tidak akan menyusahkan masyarakat, katanya. Selain semen, maka angkutan semua barang strategi termasuk pangan yang dikuasai Bulog dijamin berjalan lancar seperti biasa. (T.EU02/EU07/16/09/93 13:52)
Sumber: ANTARA(16/09/1993)
_________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 599-601.