PENCALONAN HARMOKO-ARY SUDAH KONSULTASI DENGAN PAK HARTO

PENCALONAN HARMOKO ARY SUDAH KONSULTASI DENGAN PAK HARTO[1]

 

Jakarta, Antara

Pencalonan Harmoko dan Ary Mardjono sebagai Ketua Umum dan Selgen DPP Golkar periode 1993-1998 sudah dikonsultasikan dengan Presiden Soeharto selaku Ketua Dewan Pembina melalui Koordinator Presidium Dewan Pembina BJ Habibie, kata Ketua Sidang Munas V Golkar Ir Akbar Tanjung.

Menjawab pertanyaan di Jakarta Jumat malam, Akbar yang juga Menteri Perumahan Rakyat mengungkapkan, konsultasi tentang pencalonan H. Harmoko dan Ary Mardjono sebagai Ketua Umum dan Sekjen DPP Golkar periode 1993-98 dilakukan di arena Munas oleh sesama anggota Dewan Pembina Golkar sejak Munas berlangsung.

“Prosedur yang akan digunakan dalam pemilihan Ketua Umum dan Sekjen DPP Golkar tetap mengacu pada Munas IV, yakni setelah Dewan Pembina berpidato baru dibentuk formatur, “katanya.

Berdasarkan jadwal acara Munas V, pembentukan formatur untuk penyusunan DPP Golkar masabakti 1993-98 akan dilakukan pada rapat paripurna VI Minggu malam, setelah penyerahan panji-panji Golkar oleh DPP Golkar masabakti 1988-93 kepada Munas dan penetapan Ketua Dewan Pembina Golkar periode 1993-98.

Menjawab pertanyaan, Akbar mengatakan, proses pencalonan tersebut belum final karena secara formal harus mengikuti mekanisme dimana formatur harus bertemu lebih dulu dengan Dewan Pembina.

“Tetapi, bahwasanya DPD-DPD telah mengutarakan pencalonan H. Harmoko­ Ary Mardjono, itu menjadi pertimbangan formatur,”katanya.

Sementara itu,mantan Menteri Agama, Munawir Sjadzali seusai menyampaikan pemandangan umum Dewan Pembina Golkar atas pertanyaan wartawan mengatakan, keputusan Dewan Pembina mendukung Harmoko dan Ary Mardjono sebagai Ketua Umum dan Sekjen DPP Golkar periode 1993-98 merupakan harapan.

“Tentang susunan pengurus DPP keseluruhan diserahkan kepada formatur,” kata Koordinator Pengganti Presidium Dewan Pembina Golkar tersebut.

Ia berkilah bahwa Habibie akan ditunjuk menjadi Ketua Formatur. “Belum, belum tahu saya tentang itu,”kilahnya.

(U.PU-17/JKT-001/PU03 /22/10/93 23:36/RU6/23:46)

Sumber: ANTARA (22/10/ 1993)

__________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 264-265.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.