PENGHARGAAN PBB HARUS DIJADIKAN MOMENTUM BARU PROGRAM KB
Jakarta, Antara
Kepala BKKBN Dr. Haryono Suyono mengutip pesan Presiden Soeharto kepada Menteri Penerangan Harmoko, mengemukakan bahwa penghargaan “United Nations Population Award” dari PBB kepada Presiden, harus dapat dijadikan momentum baru peningkatan program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Selain itu, kata Haryono kepada para wartawan seusai diterima Menpen Harmoko di Jakarta, Rabu, Kepala Negara juga menyampaikan pesan agar Menpen meneruskan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran Deppen atas sumbangan mereka selama ini dalam mensukseskan program kependudukan dan KB di Indonesia.
Menurut Kepala BKKBN, Presiden Soeharto akan menerima penghargaan tersebut pada 8 Juni 1989, langsung dari Sekjen PBB, Javier Perez de Cuellar di Gedung PBB New York, Amerika Serikat. Untuk maksud tersebut, Kepala BKKBN berangkat lebih dulu ke New York pada 2 Juni 1989.
Sementara, Menpen Harmoko yang secara spontan menyambut baik pesan tersebut mengemukakan agar BKKBN pada 21 Juni 1989, benar-benar menggunakan momentum baru itu dengan berbagai kegiatan yang lebih berdampak positif bagi peningkatan program kependudukan dan KB di Indonesia.
Berbagai kegiatan yang di maksud, tegas Harmoko, antara lain berupa peningkatan program penyuluhan, penerangan dan informasi KB melalui jalur-jalur komunikasi pemerintah dan swasta.
Sejalan dengan itu, Menpen mengharapkan agar kegiatan yang akan clilaksanakan, dipersiapkan sebaik-baiknya serta mengadakan koordinasi dengan PWI, RRI, TVRI dan PRSSNI (persatuan radio siaran swasta dan niaga Indonesia) yang dimatangkan, sehingga mutu kegiatan mempunyai kualitas yang tinggi.
Menpen juga menyinggung adanya perhatian dunia atas keberhasilan Program KB di Indonesia, misalnya perhatian dari para Menpen se-ASEAN yang belum lama ini mengadakan pertemuan di Jakarta.
Menurut Harmoko, perhatian yang dimaksud, merupakan hal yang membuat semua pihak ingin lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kependudukan dan KB.
Menpan juga menegaskan bahwa BKKBN tidak perlu khawatir, tentang liputan-liputan masalah kependudukan dan KB, karena di Deppen sudah ada paket penerangannya.
Sumber : ANTARA(31/05/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 811-812.