PENYEBARAN ALAT-ALAT TULIS DITINGKATKAN MELALUI KOPERASI

PENYEBARAN ALAT-ALAT TULIS DITINGKATKAN MELALUI KOPERASI

Presiden menyetujui penyebaran alat-alat tulis Sekolah Dasar buatan industri dalam negeri lebih ditingkatkan lagi melalui koperasi sekolah. Penyebaran itu bukan hanya dipulau Jawa tetapi juga di luar Jawa.

Persetujuan Presiden itu disampaikan kepada Menteri Perindustrian Hartarto dan Menteri Keuangan Radius Prawiro yang datang ke Bina Graha kemarin untuk melaporkan pelaksanaan program penyediaan penyaluran alat­-alat sekolah dasar di beberapa kota Pulau Jawa.

Kepada wartawan Menteri menjelaskan, proyek percontohan penyaluran alat sekolah berupa buku tulis, pensil dan ballpoint dimulai di daerah Pandeglang, Gunung Kidul, Blora, Sumenep dan wilayah Jakarta Utara. Pelaksanaannya ditangani oleh Koperasi Pegawai Negeri dengan sumber dana dari Perbankan.

Program ini menurut Menteri mempunyai tiga sasaran, yakni menanamkan pengertian koperasi sedini mungkin kepada murid-murid SD, meningkatkan pemasaran alat tulis produksi dalam negeri dan menyediakan peralatan sekolah dengan harga lebih murah serta tepat pada waktunya. Kredit yang disediakan sebesar 434.798.225,-

Dikatakan proyek ini akan dilanjutkan pada tahap II. Berdasarkan perhitungan jumlah murid sebanyak 14.887.366 orang di Jawa dengan paket kredit Rp. 576 tiap anak maka dibutuhkan dana sebesar Rp. 8.560.235.500, namun karena proyek tahap kedua dilaksanakan secara selektif maka dana yang dibutuhkan hanya sekitar Rp. 5 milyar.

Dana sebesar itu pada catur wulan tahun ajaran 1985/1986 akan dapat memenuhi kebutuhan 80% dari jumlah murid. Pada catur wulan ketiga diperkirakan semua murid SD di Pulau Jawa akan dapat menikmati paket kredit alat sekolah tersebut.

Menteri menyatakan propinsi Sumber dan Sulut telah menyatakan kesiapannya untuk menerima penyaluran alat sekolah tersebut. Diperkirakan dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 658,1 juta.

Pabrik Pupuk

Kepada Presiden Menteri Hartarto juga melapor akan ditanda tanganinya kerja sama bantuan teknik antara PT. Pusri dan ASEAN Bintulu Fertilizer di Kuala Lumpur 31 Mei mendatang.

Dalam kerja sama ini PT Pusri menyediakan bantuan tenaga ahli meliputi bidang Operasi. Pemerintahan, Laboratorium dan Safety kepada ASEAN Bintulu Fertilizer yang berlokasi di Serawak, Malaysia.

Diharapkan perusahaan patungan dari negara-negara anggota ASEAN itu mulai berproduksi Oktober 1985 dan akan menghasilkan pupuk urea sebanyak 1.700 ton dan amonia 1000 ton per hari. (RA)

 

 

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (31/05/1984)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 251-252.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.