PERAN INSINYUR MESIN DIUPAYAKAN MELALUI TIGA SEKTOR

PERAN INSINYUR MESIN DIUPAYAKAN MELALUI TIGA SEKTOR[1]

 

Jakarta, Antara

Peran insinyur mesin, diupayakan melalui optimasi sektor industri manufaktur, agro industri, serta sistem dan sarana mobilitas nasional, kata Ketua Umum Badan Kejuruan Mesin (BKM) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Giri S Hadihardjo no, di Jakarta, Kamis.

Ketika menjelaskan rencana penyelenggaraan Konvensi Nasional Insinyur Mesin 1993, yang akan berlangsung 8-10 Agustus 1993, di Jakarta itu, Giri mengatakan, struktur industri manufaktur merupakan industri dasar yang berpotensi sebagai tatanan pembangunan industri berkelanjutan yang mandiri.

Insinyur mesin, dalam 25 tahun mendatang, diupayakan mengisi perannya dalam sektor agroindustri yang memiliki keunggulan komparatif, serta meningkatkan sarana mobilitas nasional yang dapat mewujudkan pemerataan transformasi iptek beserta hasil-hasilnya, katanya.

Dalam konvensi, yang akan dibuka Mentan Sjarifudin Baharsjah itu, ketiga peran para insinyur mesin dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJPT) II itu, akan rnenjadi pokok bahasan, kata Giri.

Para insinyur mesin diharapkan dapat rneningkatkan peran profesionalismenya untuk rnendayagunakan aset nasional yang ada, sehingga fungsinya dalam pernbangunan industri berkelanjutan 25 tahun mendatang, akan dapat berlangsung optimal. Optimalisasi peran tersebut diharapkan berlangsung melalui transparansi kapasitas para insinyur mesin yang meliputi pokok-pokok pikiran, identifikasi peran dan profesionalisme, serta rancangan pelembagaan tanggungjawab.

Dokumen  Nasional

Menurut Giri, konvensi itu akan merumuskan dokumen nasional yang merupakan kebulatan tekad para insinyur dalam bentuk “Memorandum Insinyur Mesin” yang menurut rencana akan diserahkan kepada Presiden Soeharto dalarn acara penutupan konvensi tersebut di Istana Negara, 10 Agustus mendatang.

Sementara itu, ketua penyelenggara konvensi Ir Triawan Saleh mengatakan, konvensi merupakan sarana dialog profesionalisme untuk menyelaraskan persepsi dan tanggung jawab profesi keinsinyuran dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan nasional.

Konvensi yang akan diikuti 350 peserta dari seluruh Indonesia itu bertema “Profesiona lisme Insinyur Mesin Sebagai Upaya Optimasi Pembangunan Industri Berkelanjutan Dalam PJPT II.”

Pembicaranya, antara lain Mentrans/PPH SiswonoYudhohusodo, pakar ekonomi Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Asmen Trans/PPN Prof Mubyarto, Ketua Umum PII Aburizal Bakrie, dan pakar hukum DR Erman Radja guguk . (T.PU.09/DN04/5/08/93 20:39)

Sumber:ANTARA (05/08/1993)

________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 541-542.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.