PERHATIAN TERHADAP MASALAH TIM-TIM DI PBB KURANG

PERHATIAN TERHADAP MASALAH TIM-TIM DI PBB KURANG

 

Penundaan dari tahun ke tahun atas masalah Timor-Timur untuk dimasukkan dalam agenda sidang Majelis Umum PBB menunjukkan berkurangnya perhatian dunia atas masalah itu, sekaligus menunjukkan pengakuan dunia atas integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah Indonesia, demikian Dubes RI di PBB, Ali Alatas SH.

Alatas mengatakan hal itu kepada wartawan setelah mengadakan konsultasi tahunan dengan Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta, Selasa.

Menurut Dubes, Majelis Umum PBB tahun lalu untuk keempat kalinya menunda membicarakan masalah Timor-Timur ini menunjukan makin berkurangnya relevansi masalah itu dibicarakan lagi.

Namun demikian, Indonesia akan terus berusaha agar masalah Tim-tim di PBB dapat dengan tuntas diselesaikan, kata Ali Alatas SH.

Dengan adanya Pemilihan Umum bulan April mendatang di Indonesia, rakyat Timor-Timur untuk kedua kalinya akan mengikuti Pemilu. Ini berarti rakyat daerah itu sudah merasa berintegrasi dengan Indonesia, demikian Dubes.

Kepada Presiden, ia melaporkan hasil Sidang Umum PBB tahun lalu serta berbagai masalah yang dihadapi organisasi bangsa bangsa dunia tersebut.

Sebagai contoh ia mengemukakan masalah krisis keuangan yang cukup parah dari PBB. Selama ini memang organisasi itu mengalami krisis keuangan namun dapat diatasi dengan adanya dana cadangan. Tapi ketika dana cadangan habis dan beberapa negara besar mengurangi iurannya maka krisis keuangan menjadi lebih parah lagi.

Usaha usaha untuk menghadapi masalah ini telah dilakukan dengan membentuk suatu panitia yang membuat rekomendasi-rekomendasi misalnya menghemat pengeluaran, mengurangi tenaga tenaga staf dan jabatan serta menyederhanakan proses pengajuan dan pembahasan anggaran PBB.

Krisis keuangan badan intemasional diharapkan dapat teratasi bila negara negara besar tetap membayar penuh iurannya pula, kata Dubes.

PBB memprihatinkan masalah masalah perekonomian dunia termasuk pula arus balik dana dana dari negara berkembang untuk membayar hutang hutangnya ke negara maju, sedangkan bantuan negara negara maju berkurang kepada negara negara berkembang, demikian Dubes Ali Alatas SH. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (10/02/1987)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 53-54.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.