Perilaku Orang Sesat

Buat

Bapak Soeharto & keluarga

di Jakarta

PERILAKU ORANG SESAT [1]

Salam sejahtera dari kami,

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saya mengucapkan semoga Bapak dan sekeluarga sehat wal’ afiat. Saya ikut prihatin atas apa yang telah me­nimpa bapak. Saya mengucapkan ini karena sepenuhnya saya percaya dengan Bapak. Saya mengerti dengan keadaan Bapak, sewaktu Bapak masih menjabat sebagai Presiden RI. Dan orang yang tidak suka dengan kedudukan Bapak mungkin suka usil. Saya harap isu-isu dan gosip­ – gosip murahan itu tidak akan mengganggu kesehatan Bapak. Aku harap Bapak tidak usah menghiraukan kabar – kabar itu. Dan semoga Bapak menjalaninya dengan tabah dan lapang dada. Sebagai orang Islam saya hanya berfikir tentang kejadian seperti pembakaran dan penjarahan itu hanya perbuatan orang yang tersesat. Dan aku hanya menamakan itu emosi sekejap. Karena mereka akan menyadari perbuatannya sendiri.

Di sini saya hanya seorang perawat bayi, tapi sekiranya saya hanya ingin mengucapkan prihatin atas apa yang telah Bapak alami. Semoga Bapak dan anak cucu Bapak sehat – sehat saja dan selalu dilindungi oleh Allah Swt.

Terima kasih karena bapak telah membaca surat saya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Saya minta maaf kalau ada kata-kata saya yang mengganggu pikiran Bapak. (DTS)

Chris Sriwidatin N.S.

Trenggalek

Jawa Timur

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 331. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.