PERNYATAAN PERS BERSAMA RI-RRC DITUNDA
Jakarta, Antara
Pernyataan pers bersama untuk: mengakhiri perundingan Tim Teknis Normalisasi Hubungan RI-RRC di Jakarta yang sedianya diadakan Jum’at pagi ditunda sampai Sabtu pagi.
Puluhan wartawan dalam dan luar negeri yang telah menanti-nanti hasil pembicaraan tim itu, yang berlangsung sejak Selasa, terpaksa pulang dengan rasa kecewa karena tidak jadi memperoleh berita yang diharapkan.
Pengunduran waktu itu terjadi beberapa kali. Semula pernyataan bersama itu akan disampaikan kepada wartawan Jum’at pukul 10.00.
Tetapi, seorang pejabat penerangan Deplu RI mengumumkan penundaan sampai pukul 13.00, dan kemudian diundur lagi hingga pukul 18.00, yang ternyata juga ditunda hingga pukul 19.30.
Namun kemudian, pada pukul 20.00, pejabat Deplu RI itu mengumumkan kembali bahwa pernyatan pers bersama itu baru akan bisa disampaikan Sabtu pagi.
“No comment, No comment,” kata Ketua Delegasi RI, John Louhanapessy, sambil berlalu ke ruang makan, ketika oleh wartawan yang mengerumuninya ia dimintai tanggapan tentang hasil pertemuan hari terakhir tersebut.
Sehari sebelumnya, baik Menlu RI Ali Alatas maupun Ketua Delegasi China Xu Dunxin sama-sama menyatakan rasa puasnya atas hasil pertemuan tersebut.
Ali Alatas mengatakan, walaupun tidak semua rincian masalah disepakati, kedua perutusan tersebut telah berhasil mencapai persetujuan mengenai berbagai masalah prinsip, sementara Dunxin melalui penterjemah menyatakan, kedua pihak telah menyepakati hampir semua masalah yang diagendakan.
“Kami puas atas hasil yang dicapai dalam pertemuan ini dan saya rasa pertemuan ini sangat efektif,” kata Asisten Menlu RRC itu.
Pertemuan itu diharapkan dapat melicinkan jalan ke arah normalisasi hubungan diplomatik RI-RRC yang dibekukan pada tahun 1967 setelah tragedi berdarah G-30-S/PKI dua tahun sebelumnya.
Dalam pertemuan itu, dibahas masalah utang, kedutaan besar, kewarganegaraan, perdagangan, dan perjanjian yang sebelumnya pernah dibuat oleh kedua negara.
Berdasarkan kesepakatan sebelumnya, jika hasilnya dianggap tidak mencukupi, pertemuan tim itu akan dilanjutkan di Beijing, Republik Rakyat Cina, sebelum pertemuan tingkat menlu kedua negara dilakukan.
Pertemuan tim teknis itu merupakan lanjutan perundingan antara Presiden Soeharto dan Menlu RRC Qian Qichen, saat keduanya menghadiri pemakaman Kaisar Jepang Hirohito di Tokyo, Februari lalu.
Sumber : ANTARA (08/12/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 680-681.