PERTEMUAN PRESIDEN – PANGGABEAN DI CENDANA

PERTEMUAN PRESIDEN – PANGGABEAN DI CENDANA [1]

Jakarta, Sinar Harapan

Men Hankam/Pangab Jenderal TNI M. Panggabean atas pertanyaan menyatakan, kalaupun ada pergeseran2 dalam pejabat2 teras Hankam adalah dalam rangkamenyesuaikan diri dengan keputusan PresidenNo. 79. Kepres ini berisi tentang Pokok2 Organisasi dan Strategi Hankam.

Dalam rangka penyesuaian ini disana-sini akan mengalami perobahan2, tapi perobahan2 itu akan dilakukan setelah ada pengajuan kepada Kepala Negara karena hanya dengan Keputusan Presiden perobahan bisa dilakukan.

Jadi dalam rangka itu, kata Men Hankam akan ada pergeseran2, tetapi tujuannya hanya satu yaitu menyesuaikan organisasi Hankam dengan kebutuhan pelaksanaan tugas. Hal itu dikatakan Men Hankam selesai menemui Presiden Soeharto di Jalan Cendana Sabtu pagi.

Destroyer

Menurut Men Hankam kepada Presiden telah dilaporkan akan tibanya Kapal Destroyer Escort. Serah terimanya akan berlangsung di Hawaii tapi Men Hankam berhubung kesibukan hanya akan mengirimkan sambutan tertulis.

Kapal ini akan diberi nama RI Martadinata. Ukurannya sama dengan RI Samadikun.

Kepada Presiden juga dilaporkan telah selesainya tugas Atase Militer Australia di Indonesia. Menurut Panggabean ada maksud Hankam untuk memberikan penghargaan kepada atase militer ini atas jasa2nya dalam kerjasama pertahanan antara kedua negara.

Tapi karena ada peraturan atase militer Australia di luar negeri dilarang menerima bintang penghargaan maka kepadanya akan diberikan semacam piagam penghargaan. Panggabean selanjutnya katakan bahwa ia telah melaporkan selesainya tugas Atase militer Malaysia di Indonesia.

Rapim

Dengan Presiden telah dibicarakan masalah persiapan Rapim ABRI yang secara rutin berlangsung pada akhir bulan Pebruari atau pada minggu pertama bulan Maret.

Panggabean mengharapkan dalam persiapan Rapim ini perlu diketahui ancer2 pembiayaan dalam anggaran belanja yang sedang dibiarkan oleh DPR. Kepastian ancer2 ini kata Panggabean sangat penting diketahui karena tergantung padanyalah bisa dirumuskan amanat anggaran dan bisa diproses persiapan2 Rapim.

Sampai dengan hari ini, kata Panggabean, ia melihat bahwa RAPBN tersebut masih dalam proses, “mudah2an jangan sampai ada perobahan2 yang menyolok”.

Mutasi

Atas pertanyaan tentang mutasi2 dan pergeseran2, Panggabean katakan bahwa tour of duty dan tour of area adalah suatu hal yang sudah melembaga dan akan terus­menerus dilakukan sesuai dengan peraturan. Ia memberi contoh bahwa pergantian panglima2 kodam adalah dalam rangka itu karena memang waktunya sudah selesai.

Pergeseran2 itu dikatakan adalah perlu untuk menambah ketrampilan, menambah pengetahuan teritorial, keakhlian, pendidikan bahkan pengetahuan sebagai komandan. (DTS)

SUMBER: SINARHARAPAN (26/01/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 485-486.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.