PERUNDINGAN RI-BELGIA DILANJUTKAN SETELAH SIDANG CGI[1]

Jakarta, Antara

Indonesia dan Belgia sepakat melanjutkan perundingan mengenai pemberian bantuan negara Eropa Barat itu setelah berlangsungnya sidang Kelompok Konsultasi untuk lndonesia (CGI) dalam waktu dekat Seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Rabu, tentang rencana menghadiri sidang CGI di Paris, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Ginandjar Kartasasmita, mengatakan kepada pers bahwa tidak benar jika dikatakan perundingan itu macet.

Ia mengatakan, perundingan itu untuk sementara ditunda karena Belgia ingin mengaitkan bantuannya dengan pelaksanaan hak-hak azasi manusia di Indonesia. Ginandjar mengatakan, pemerintah Indonesia menolak hal itu karena setiap bantuan apapun tidak boleh diberikan dengan mengajukan ikatan tertentu apalagi yang bersifat politis.

Indonesia mengharapkan Belgia untuk memperhatikan hasil-hasil konperensi Wina, Austria yang membahas perlu tidaknya pemberian bantuan dikaitkan dengan pelaksanaan HAM.

Ketika ditanya tentang persiapan sidang CGI ke-2, ia mengatakan Indonesia telah menyiapkan daftar proyek yang akan ditawarkan kepada para donor, yang disebut “buku biru”.

Ginandjar mengatakan, negara dan lembaga donor bisa memilih proyek yang akan mereka bantu sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.

Namun, untuk beberapa proyek tertentu Indonesia mengajukan usul agar proyek itu ditangani oleh negara yang diinginkannya.

Alasannya adalah, jika misalnya Jepang telah membantu pembangunan irigasi di sebuah daerah maka tentu Indonesia berharap Jepang akan melanjutkan bantuannya bagi perluasan proyek itu. (T. EU02/EU08/23/06/93 14:38!RE3)

Sumber:ANTARA(23/06/1993)

_________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 474-475.