PETANI TUNGGU KEPASTIAN TENTANG PROVENUE GULA

PETANI TUNGGU KEPASTIAN TENTANG PROVENUE GULA[1]

 

Jakarta, Antara

Wakil Ketua Komisi IV DPR H. Imam Churmen mengatakan, para petani saat ini sangat menunggu kepastian pemerintah tentang kenaikan harga provenue gula yang diterimanya.

“Bagaimanapun, kenaikan harga provenue gula khususnya yang diterima petani itu akan mempengaruhi tingkat kegairahan mereka menanam tebu/TRI dalam rangka membantu mewujudkan swasembada gula seperti yang dianjurkan Presiden Soeharto,” kata Wakil Ketua Kornisi yang membidangi masalah-masalah pertanian, kehutanan dan transmigrasi tersebut kepada ANTARA di Jakarta Rabu.

Imam mengatakan, efek psikologis terhadap petani itu sangat mahal, tidak bisa dihitung dengan uang. “Karena itu kami mendesak kembali tentang perlunya provenue harga gula yang diterima petani dinaikkan ,”katanya.

Dia menjelaskan, harga gula yang diterima petani Rp 972/kg sekarang perlu dinaikkan dengan pertimbangan kebutuhan rill petani dan saprodi (sarana produksi) terus meningkat akibat kenaikan BBM.

Nasib yang sama, menurut Imam, juga menimpa petani padi karena harga gabah yang diperoleh tidak mencapai harga dasar akibat adanya ketentuan rafaksi.

“Saya lihat, tidak demikian halnya pada BUMN/PTP, karena itu kenaikan harga provenue gula sangat berarti bagi petani,”ujarnya. Dalam keadaan demikian, petani juga terkait kewajiban-kewajiban yang tercakup di dalam komponen  harga, yang tidak bisa dihindari, katanya. “Komponen-komponen harga yang selama ini menjadi beban berat petani seyogianya dihapus saja untuk menaikkan harga provenue gula, namun harga gula di tingkat konsumen hendaknya tidak dinaikkan,” kata Imam.

Anggota dewan ini mengatakan, sudah sejak 1,5 bulan lalu petani menunggu kepastian pemerintah mengenai kenaikan harga provenue gula ini, karena masalah kesulitan di kalangan petani tak bisa dihindarkan.

“Agar pencapaian pembangunan khususnya di bidang gula berhasil baik, maka karni perlu mendesak pemerintah tentang perlunya segera dikeluarkan kebijaksanaan kenaikan harga provenue gula, khususnya yang diterirna oleh para petani,”kata H. Imam Churmen. (U-Jkt-001/13:35/EU05/9/06/9314:57)

Sumber:  ANTARA(09/06/1993)

__________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 465-466.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.