PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN DISELENGGARAKAN MALAM HARI [1]
Jakarta, Antara
Pidato kenegaraan Presiden RI di depan sidang pleno DPR akan diselenggarakan malam hari, karena tanggal 16 Agustus jatuh pada hari pertama puasa.
Menteri/Sekretaris Negara Sudhannono SH selaku Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 32 dalam kawatnya kepada para gubemur seluruh Indonesia baru2 ini menerangkan, pada tanggal yang sama pukul 24.00 WIB diadakan renungan suci di TMP Kalibata.
Peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini bertemakan
“Memperkokoh persatuan dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang adil dan merata”.
Tanggal 17 Agustus pukul 10.00 diselenggarakan peringatan detik2 proklamasi dan pengibaran Sang Saka Merah Putih di halaman Istana Merdeka, pembacaan naskah proklamasi oleh Ketua MPR/DPR.
Sore harinya pukul 18.00 upacara penurunan Sang Saka Merah Putih di halaman Istana Merdeka. Pukul 20.00 resepsi kenegaraan di Istana Merdeka bagi para kepala2 perwakilan negara asing.
Disamping acara kenegaraan tersebut akan ada acara lain seperti apel Pramuka, penganugerahan tanda jasa/kehormatan, pertemuan Presiden dengan para veteran/pensiunan/warakawuri, malam kesenian dan peresmian proyek2 pembangunan.
Juga akan diselenggarakan lomba paduan suara, lomba gerak jalan 45 yang diikuti setiap regu 45 orang, terbagi dalam kelompok pria, wanita, remaja dan pelajar SD/SLP masing2 kelompok menempuh jarakĀ 45 km, 17 km dan 8 km.
Di Daerah
Dalam kawatnya Menteri Sudharmono menjelaskan, agar diusahakan sebanyak/seluas mungkin rakyat di daerah2 mengikuti pidato kenegaraan Presiden tanggal 16 Agustus melalui TVRI dan RRI.
Tanggal 17 Agustus upacara dipusatkan di gubernuran dengan inspektur upacara Gubernur, disamping upacara pengibaran bendera di setiap instansi/kesatuan.
Acara di daerah dilaksanakan dengan berlandaskan tema tersebut dan hendaknya disesuaikan dengan acara di pusat dengan memperhatikan kondisi setempat, dianjurkan pula adanya acara yang dapat diikuti oleh sebanyak mungkin rakyat secara sungguh2 dan berprestasi seperti perlombaan gerak jalan HUT ke 32 agar dirayakan secara meriah, khidmat dan membangkitkan gairah membangun.
Segala biaya peringatan HUT dibebankan sepenuhnya pada daerah dan diusahakan sehemat mungkin.
Diserukan pada masyarakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih selama tiga hari dari 16 sampai 18 Agustus. (DTS)
Sumber : ANTARA (07/07/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 344-345.