Adam Malik Ttg. Kemenangan Golkar
PIHAK LN TAMBAH JAKIN STABILITAS EKONOMI & POLITIK LEBIH MANTAP [1]
Djakarta, Sinar Harapan
Menteri Luar Negeri Adam Malik selesai mengadakan pertemuan dengan Presiden di Bina Graha Senin pagi mengemukakan bahwa rakjat benar2 menginginkan pembangunan karena itu mereka tanpa ragu2 telah memilih Golkar dalam Pemilu Sabtu jang baru lalu.
Mengenai adanja keketjewaan dari beberapa fihak menurut Adam Malik hal itu adalah biasa. Dikatakan bahwa dengan kemenangan Golkar ini, maka fihak luar negeri akan bertambah jakin bahwa stabilitas ekonomi dan politik bisa lebih mantap lagi.
Ditambahkan bahwa perhatian luar negeri pada pemilu kita kali ini besar karena sebelumnja dianggap akan ada suatu kekatjauan, akan tetapi dalam kenjataannja hal demikian tidak benar. Menjinggung tentang penjederhanaan struktur politik, Adam Malik mengatakan bahwa penjederhanaan itu akan terdjadi setjara otomatis sesuai dengan UU jang dikenakan terhadap Parpol2 jang tidak mentjapai djumlah minimum dalam pemilu.
Mendjawab pertanjaan, Adam Malik memberikan bantahannja atas berita mengenai adanja salah satu negara barat jang menggugat pemerintah tentang pelaksanaan pemilu.
Berkata Malik “Kalau toch ada, maka tidak ada hak mereka untuk mentjampuri urusan dalam negeri kita. Kalau ada orang2 kita jang melapor, maka mereka itu adalah Inlander.”
Hasil Sementara Pemilu
Adam Malik sempat menundjukkan tjatatan2 hasil sementara pemilu jang diterimanja dan keseluruhannja mengenai hasil Golkar sadja, jaitu antara lain Pematang Siantar 60%, Medan 70%, Bindjei 65%, Atjeh 25% (belum selesai perhitungan), di Bali Golkar berhasil memperoleh 7 dari 8 kursi jang diperebutkan dan daerah2 di Sulawesi berkisar antara 50 s/d 70%.
Kundjungan Adam Malik ke Presiden adalah untuk melaporkan persiapan2 keberangkatannja ke Rumania tgl. 7 Djuli 1971 jad, guna penandatanganan rescheduling hutang2 RI.
Presiden Terima Menpen Malaysia
Presiden djuga telah menerima kundjungan kehormatan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Gazali jang didampingi oleh Menteri Penerangan Budiardjo dan Duta Besar Malaysia di Indonesia.
Selesai pertemuan dengan Kepala Negara Gazali belum bersedia memberikan kesan2nja karena hasil2 kundjungannja ke Indonesia akan diberikan dalam Konperensi Pers tgl. 7 Djuli di Departemen Penerangan.
Sumber: SINAR HARAPAN (05/07/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 749-750.