PM LEE BERTEMU PRESIDEN SOEHARTO SEBELUM KUNJUNGAN PAUS
Jakarta, Antara
Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto dalam kunjungan kerjanya selama dua hari di Indonesia, mulai 6 Oktober 1989.
Menteri/Sekretaris Negara Moerdiono atas pertanyaan wartawan di Jakarta hari Senin mengatakan, tidak ada agenda khusus dalam pembicaraan itu karena pertemuan yang dijadwalkan diadakan di Jakarta tersebut merupakan pertemuan konsultasi rutin antar Kepala Pemerintahan ASEAN.
Kunjungan PM Lee itu akan berlangsung dua hari sebelum kedatangan Kepala Negara Vatikan Paus Johan es Paulus II, atau sekitar satu bulan sebelum kedatangan Putera Mahkota Kerajaan Inggris dan isterinya, Pangeran Charles dan Puteri Diana, ke Indonesia.
Mensesneg Moerdiono menjelaskan bahwa Paus Johanes Paulus II akan berada di Indonesia mulai 9-14 Oktober, sedangkan Pangeran Charles dan Puteri Diana 3-7 Nopember 1989.
Paus Johanes Paulus II selama di Indonesia direncanakan mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, TimorTimur dan Sumatera Utara.
Menurut Moerdiono, dari kunjungan-kunjungan Paus itu, yang bersifat kunjungan kenegaraan hanya kunjungannya di Jakarta, sedangkan kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia tersebut ke daerah-daerah disebut sebagai Kunjungan Pastoral.
Tentang rencana kunjungan Putera Mahkota Kerajaan Inggris, Moerdiono menjelaskan bahwa Pangeran dan Puteri Wales itu selama berada di Indonesia antara lain akan meninjau sejumlah proyek industri hasil kerjasama Inggris-Indonesia.
Berdasarkan catatan ANTARA, jika rencana itu terlaksana maka kunjungan tersebut bagi Pangeran Charles akan menjadi kunjungannya yang kedua di Indonesia, sedangkan bagi Puteri Diana merupakan kunjungan pertama.
Pangeran Charles beberapa tahun lalu pernah singgah di Indonesia, yakni ketika pesawat Kerajaan Inggris yang ditumpanginya menuju Australia mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk mengisi bahan bakar.
Mensesneg juga menjelaskan bahwa sebelum kedatangan Pangeran dan Puteri Wales, ayah Pangeran Charles, Pangeran Philips, juga akan berkunjung ke Indonesia 23 dan 24 Oktober 1989.
Ketua Dana Perlindungan Satwa Dunia itu direncanakan datang ke Indonesia menumpang kapal pesiar (Yacht) yang tampaknya akan digunakannya pula sebagai tempat bermalam selama di Indonesia.
Sumber : ANTARA (25/09/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 331-332.