POKOK-POKOK ISI PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN DI DEPAN SIDANG DPR RI TGL. 16 AGUSTUS 1975 Pemilu Tahun 1977

POKOK-POKOK ISI PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN

DI DEPAN SIDANG DPR RI TGL. 16 AGUSTUS 1975 Pemilu Tahun 1977 (Bagian II habis) [1]

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Dengan menunjuk kepada pemilihan Umum tahun 1971 yang telah ternyata memperkokoh stabilitas nasional dan mendukung kelancaran pembangunan maka kita berharap pelaksanaan Pernilu yang hams diselenggarakan dalam tahun 1977 yang akan datang. Untuk keperluan itu Presiden mengharapkan adanya perbaikan dalam Undang- undang Pemilu yang sekarang, yang rancangan undang-undangnya telah disampaikan kepada DPR.

Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya

Mengenai ketahanan di bidang ekonomi persoalannya adalah bagaimana menserasikan stabilitas ekonomi, pertumbuhan dan perataan pembangunan. Presiden menjelaskan bahwa tanpa stabilitas ekonomi, pembangunan yang membawa kemajuan tidak akan dapat terlaksana. Menitikberatkan pembangunan di bidang ekonomi dimaksudkan agar kita dapat meningkatkan ketahanan dibidang ekonomi dan sekaligus akan mempercepat kemampuan kita, untuk meningkatkan pembangunan dibidang-bidang non ekonomi.

Khusus mengenai pembicaraan ketahanan nasional di bidang sosial budaya, Presiden menunjukkan keharusan membina kehidupan yang rukun dan tetap berkepribadian dalam masyarakat kita yang majemuk Bhineka Tunggal Ika adalah gambaran yang lengkap mengenai wujud masyarakat, semangat dan sekaligus cita-cita kita. Presiden juga menyambut baik semakin kuatnya kerukunan diantara umat beragama. Hal itu dihubungkan dengan terbentuknya Majelis Ulama dikalangan umat Islam, MAWI bagi Kristen Katolik, DGI bagi Gereja-Gereja Protestan, organisasi yang menghimpun umat Hindu, Ummat Budha dan organisasi Sekretariat bersama yang menghimpun aliran-aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kebudayaan dan kesenian daerah hendaklah digali agar merupakan unsur-unsur kesenian nasional. Dengan makin kuatnya ketahanan di bidang sosial budaya, tidak akan mudah berjangkit dan merajalela kesenian atau kebudayaan asing yang tidak cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Presiden juga menyerukan agar mulai tgl 17 Agustus 1975 kita memulai untuk secara teratur melakukan senam pagi Indonesia. Departemen P dan K akan mewajibkan kepada sekolah-sekolah untuk melaksanakan senam pagi sebelum pelajaran dimulai.

Peranan dan Pembangunan ABRI

Secara khusus Presiden menyinggung Ketahanan Nasional di bidang HANKAM yang pengembangannya tetap bersumber pada pandangan hidup kita dan kepada pengalaman2 dan setelah kita sendiri, Ketahanan Nasional di bidang HANKAM tidak mungkin terwujud jika seluruh rakyat tidak mengambil bagian didalamnya namun di dalam hal ini peranan dan tanggungjawab Angkatan Bersenjata sungguh besar dan menentukan. Dalam hubungan ini maka sistim senjata sosial hendaknya dikembangkan sehingga dapat dipertahankan keutuhan wilayah, kesatuan bangsa dan kedaulatan negara.

Mengenai pembangunan Angkatan Bersenjata, Presiden menyatakan bahwa hal ini harus disesuaikan dengan kemungkinan bahaya yang datang dan harus disesuaikan dengan kemampuan kita. Yang kita perlukan adalah Angkatan Bersenjata yang mampu bergerak dengan cepat untuk segera menumpas gangguan terhadap keamanan dan terhadap keutuhan wilayah negara dengan menggunakan kekuatan senjata. Kemampuan rakyat untuk menjaga sendiri keamanan di lingkungannya serta menyiapkan lingkungan untuk kepentingan pertahanan yang efektif harus merupakan kekuatan pertama untuk menghadapi bahaya itu.

Hasil-hasil Pembangunan

Mengenai hasil-hasil pembangunan Presiden mengemukakan contoh-contoh seperti berikut, dewasa ini setiap orang dapat membeli beras dengan harga yang stabil tidak ada orang yg berpakaian compang camping, kendaraan bermotor tidak asing lagi di desa-desa, berlipat ganda orang berpergian dengan bus, kapal laut dan kapal terbang. Juga dikemukakan tentang kemampuan swasta nasional yang dalam waktu tujuh tahun ini telah menelorkan lebih dari 2.280 proyek penanaman modal dalam negeri yang telah disetujui oleh pemerintah dengan modal investasi dengan dana Rp.1,5 trilyun (rata2 300 proyek setiap tahun), juga dana2 masyarakat yang tersimpan di Bank bertambah besar.

Saat ini deposito berjangka, Tabanas, Taska, berjumlah 375 milyar rupiah. lni mempunyai arti penting karena memperbesar kemampuan, perbankan dan pembiayaan pembangunan. Dalam rangka inilah diserukan kepada masyarakat untuk terus melanjutkan kebiasaan menabung bagi mereka yang berpunya agar hidup sewajarnya saja, uang yang berlebih taruhlah di Bank atau ditanamkan pada kegiatan­kegiatan yang produktif dan berguna bagi masyarakat.

Untuk mencegah adanya perbedaan yang menyolok antara kehidupan mewah dari sekelompok kecil orang kaya dengan lapisan masyarakat yang masih berjuang untuk hidup layak dianjurkan agar pola hidup sederhana terus menerus dilaksanakan.

Kerjasama Ekonomi Luar Negeri

Salah satu hasil nyata dari kebijaksanaan politik Orde Baru adalah meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.

Sumber lain daripada pinjaman dengan persyaratan setengah lunak adalah dari negara sosialis di Eropa Timur. Telah dicapai kata sepakat dengan Uni Soviet mengenai penyediaan dana bagi pembangunan proyek2 di bidang listrik industri pertambangan dan bidang yang disepakati bersama.

Kerjasama ekonomi telah pula digalang dengan sejumlah negara di Timur Tengah, yakni Iran, Saudi Arabia dan Kuwait. Dengan Iran telah disepakati kerjasama untuk membiayai pembangunan sebuah pabrik pupuk urea.

Mengenai Pertamina, Presiden menegaskan bahwa tidak ada soal politik di balik kedaulatan Pertamina dan langkah2 yang diambil oleh Pemerintah untuk mengatasinya, adalah semata-mata untuk membantu menyehatkan kembali keuangan Pertamina.

Mengenai penanaman modal asing dikatakan, bahwa kita harus menjaga agar penanaman modal asing dari bantuan, luar negeri itu tidak merupakan bahaya lebih2 kita tidak akan membiarkan diri sehingga ekonomi nasional kita beralih tangan ke orang asing.

Meratakan Pembangunan

Usaha penting dalam meratakan pembangunan ke semua daerah telah kita letakkan dasar2nya dengan memperbesar bantuan kepada daerah tingkat I, bantuan kepada tingkat II, bantuan kepada kabupaten2lain yang dinamakan masyarakat kita sebagai “bantuan2 Inpres”.

Pembentukan BUUD sebagai benih yang sehat bagi tumbuhnya koperasi yang kuat, yang mampu menjawab masalah2 dan tantangan ekonomi modern di pedesaan adalah juga alat untuk memperbaiki nasib rakyat dan masyarakat desa umumnya.

Proyek-proyek Besar

Presiden juga menyatakan pembangunan beberapa proyek2 besar di luar Jawa seperti proyek Asahan yang meliputi pembangkit listrik, pabrik alumunium, prasarana pelabuhan, jalan dan sebagainya, proyek gas alam di Aceh, perluasan pabrik semen Indarung, persiapan pembangunan besar-besaran proyek batu bara Bukit Asam dan yang sedang berjalan adalah pembangunan pabrik semen baru di Baturaja, pembangunan pabrik pupuk Pusri III.

Di Kalimantan Timur akan dibangun pabrik pupuk. Di Sulawesi pabrik semen Tonasa diperluas, di Muntok proyek listrik dan nikel sedang giat2nya dibangun, sedangkan pabrik gula Bone telah siap diresmikan. Di Pulau Gak, Irian Jaya, sebuah proyek nikel sedang dalam persiapan. Sementara itu ada dua pabrik semen yang besar telah mulai berpropduksi di Cibinong, pabrik Semen Gresik diperluas, pabrik semen Cilacap dibangun kembali, yang saat ini sedang diadakan penelitian yang secara menyeluruh mengenai kapasitas, segi-segi teknis dan pembiayaannya.

Perbaikan Sosial

Gaji pegawai negeri dari anggota ABRI terus diperbaiki. Demikian juga nasib pensiunan. Pemerintah sedang menyiapkan langkah melalui perasuransian agar nanti burnh2 dan karyawan di pernsahaan2 negara maupun swastajuga mendapat jaminan sosial di hari tua.

30 Tahun Merdeka

Dalam akhir pidatonya Presiden menyatakan bahwa selama 30 tahun ini kita telah mengatasi segala kesulitan yang dapat dipikiran oleh akal manusia, ratusan tahun melawan penjajahan asing yang berat, bertahun-tahun mengangkat senjata dalam perang kemerdekaan yang dahsyat, dan kita juga lulus dari ujian melawan pemberontakan dari dalam dan perpecahan kita selalu menang dalam melawan subversi dan infiltrasi kita tahan berjalan terus melawan tarikan2 dari kiri maupun dari kanan, kita dua kali memukul roboh pemberontakan PKI. Kita pun telah menyelamatkan diri dari kebangkrutan ekonomi dan kelumpuhan demokrasi.

Dengan memperkuat ketahanan dan memperhebat kemampuan, pasti akan tercapai cita-cita kita bersama untuk hidup maju, sejahtera dan adil. Itulah cita2 kita merdeka 30 tahun yang lalu dan tetap itu juga cita2 kita di masa mendatang. Jakarta, 16 Agustus 1975. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (19/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 659-663.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.