POSISI ASEAN TERJEPIT DALAM PERSAINGAN REGIONAL

POSISI ASEAN TERJEPIT DALAM PERSAINGAN REGIONAL[1]

Jakarta, Antara

Perubahan politik dan ekonomi, baik pada tingkat intemasional maupun regional membuat posisi negara anggota ASEAN terjepit dalam persaingan regional.

“Negara ASEAN harus sadar bahwa perubahan politik dan ekonomi dunia dapat menempatkan posisinya semakin terjepit dalam persaingan regional,” kata Direktur CSIS, Hadi Soesastro kepada pers di Jakarta, Jumat petang.

Ia mengemukakan hal itu ketika menjelaskan rencana Yayasan Indonesia Forum (YIF) bersama The Asia Society mengadakan konperensi intemasional dengan tema “Indonesia, Asia Pasifik, dan Tata Dunia Barn”di Bali pada 8-10 Agustus 1993.

Ia menjelaskan, investor asing yang industrinya berorientasi pada investasi padat modal lebih senang menanarnkan modalnya di Jepang, Korea Selatan, atau Taiwan daripada di Indonesia karena sumber daya manusia lebih terdidik. Begitu pula investor asing yang industrinya berorientasi pada padat modal lebih senang menanarnkan modalnya di Cina, Vietnam, atau di negara-negara Eropa Timur daripada di Indonesia.

Dalam jumpa pers yang didampingi Dirut Bank Niaga Robby Johan, dan Direktur Eksekutif YIF Natalia Soebagio, pakar ekonomi itu mengatakan salah satu tujuan konperensi internasional itu adalah untuk mengubah persepsi bahwa investasi di In­donesia kurang menarik. Konperensi yang diadakan yayasan dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) diharapkan dapat memberikan gambaran perubahan dunia dan regional untuk bahan pembuatan Repelita VI dan rumusan PJPT II bagi pembuat kebijakan di Indonesia.

“Topik-topik yang akan dibahas adalah hubungan internasional era pasca perang dingin, prospek pembangunan Asia, peran Jepang di wilayah Asia Pasifik, dampak modernisasi Cina, masalah keuangan dan moneter regional, termasuk pemerintahan Amerika dibawah Clinton,” katanya.

Menurut Robby Johan, panitia akan mengundang Presiden Soeharto dan PM Malaysia, Mahathir Mohammad untuk membuka konperensi tersebut.

Pertemuan itu akan dihadiri pakar-pakar ekonorni dan politik kaliber dunia serta pejabat pemerintahan regional dengan jumlah peserta diharapkan sebanyak 500 orang. (T.PE07/9:38PM 6/2/93/ EU02)

Sumber :ANTARA(04/06/1993)

____________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 460-461.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.