PRESIDEN AJAK TUNISIA DAN ARGENTINA TINGKATKAN KERJASAMA INTERNASIONAL
Presiden Soeharto mengajak pemerintah Tunisia untuk memperkuat forum-forum antar sesama yang sedang membangun seperti Gerakan Non Blok, dan Organisasi Konperensi Islam.
Kerjasama itu sangat diperlukan untuk memperjuangkan terwujudnya dunia yang sejahtera, damai dan adil, mengingat situasi dunia dewasa ini masih diwarnai oleh berbagai ketegangan dan konflik serta situasi ekonomi yang tetap diliputi oleh ketidakpastian dan ketidakadilan.
Ajakan Kepala Negara itu disampaikan ketika menerima surat-surat kepercayaan Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Tunisia Ennaifar Azouz dalam upacara resmi di Istana Merdeka, Rabu.
Melalui Dubes bam itu, Presiden juga mengajak Tunisia untuk berusaha bersama menemukan langkah-langkah baru bagi peningkatan kerjasama kedua negara, Indonesia dan Tunisia, khususnya di bidang-ekonomi, perdagangan, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pertanian dan kebudayaan sehingga memberikan manfaat bagi keberhasilm pembangunan kedua negara.
Pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan ucapan terimakasih atas pesan dan salam sejahtera Presiden Tunisia Habib Bourguiba yang disampaikan oleh Dubes baru.
Pada kesempatan berikutnya, Presiden di tempat yang sama menerima surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RepublikArgentina Omar Ricardo Del Azar Suaya.
Dalam pidatonya Presiden Soeharto antara lain mengatakan, konflik Internasional yang ada sekarang mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan nasional kedua negara, khususnya di bidang ekonomi. Dalam suasana yang penuh ketegangan dan konflik, sukarlah bagi negara-negara berkembang untuk melaksanakan pembangunan.
“Karena itu, kedua negara perlu meningkatkan kerjasama dalam berbagai forum internasional, khususnya dalam Gerakan Non Blok untuk perjuangan besar mewujudkan dunia yang lebih damai, lebih maju, lebih sejahtera dan lebih adil bagi semua manusia,” katanya.
Dalam rangka kerjasama antar negara, kedua negara telah menjalin kerjasama yang erat dan telah dikembangkan dalam Kelompok 77 dan Dialog Selatan-Selatan untuk memperjuangkan terwujudnya Tata Ekonomi Dunia Baru yang lebih adil dan seimbang. (RA)
…
Jakarta, Suara Karya
Sumber : SUARA KARYA (15/10/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 263-264.