PRESIDEN: AKAN RESMIKAN JALAN ANTAR NEGARA DI ENTIKONG[1]
Jakarta, Angkatan Bersenjata
Presiden Soeharto dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat tanggal 30 Mei mendatang akan meresmikan jalan antar negara di Entikong, dua pabrik CPO di Ngabang dan Perindu serta Rumah Sakit PTP VII Perindu di Kabupaten Sanggau. Selain itu, menurut Gubernur Kalbar Pardjoko kepada pers seusai diterima Kepala Negara di Bina Graha, Selasa, Presiden juga akan menyerahkan 14.800 sertiftkat tanah kepada petani plasma, transmigran, prona dan wakaf Dijelaskannya, jalan yang dibangun sepanjang 94,8 km dari Tanjung-Entikong itu menelan biaya Rp 19,8 miliar. Jalan tersebut dapat menghubungkan dengan wilayah negara Malaysia sarnpai ke Kuching, Serawak.
Jalan beraspal hotmix dengan Iebar enam meter dan bahu jalan di kiri-kanan selebar 1,5 m itu dikerjakan oleh kontraktor nasional dari Kalbar yang saat ini juga memenangkan tender membangun jalan sepanjang 50 km di daerah Serawak.
Pembangunan jalan yang merupakan satu-satunya jalan darat di Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga ini, menurut Pardjoko bernilai strategis dan politis. Dengan adanya jalan ini kegiatan ekonomi, khusunya perdagangan yang dilakukan masyarakat setempat semakin meningkat. Dan dari data yang ada, nilai perdagangan itu surplus bagi Indonesia.
Disamping itu, menurut Gubernur, kegiatan sosial budaya masyarakat, terutama suku Than juga semakin meningkat karena umumnya mereka masih bertalian keluarga dengan masyarakat yang berada di perbatasan wilayah Malaysia.
Bagi masyarakat umum yang akan bepergian ke Serawak melalui Entikong diwajibkan memiliki paspor dan membayar fiskal Rp 50.000. Kecuali bagi penduduk sekitar yang cukup menggunakan pas lintas batas.
30 Ton per Jam
Mengenai pabrik minyak kelapa sawit (CPO) yang akan diresmikan, Gubernur menjelaskan masing-masing berkapasitas 30 ton tandan buah segar perjam. Areal tanaman kelapa sawit di Kecamatan Ngabang seluas 8.000 Ha yang dikelola plasma dan 3. 500 Ha inti. Sedangkan di Kecamatan Perindu, Sanggau meliputi 5.000 Ha plasma dan 2.500 Ha inti.
Sementara Rumah sakit PTP VII, di Perindu yang merupakan rumah sakit Type C dengan dua dokter umum dan dua dokter spesialis serta 40 para medis itu juga bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar.
Dalam upacara peresmian yang dipusatkan di Entikong itu Presiden juga akan mengadakan temu wicara dengan para petani plasma dan transmigran. (**.2.1**)
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (27/05/1992)
________________________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 545-546.