PRESIDEN AKAN SINGGAH [1]
Malta, Republika
Presiden dan Ibu Tien Soeharto serta rombongan hari Minggu pukul 04.00 dini hari waktu setempat (10.00 WIB) tiba di Republik Malta. Rombongan tiba setelah pesawat DC-10 Garuda menempuh perjalanan selama hampir 14 jam.
Wartawan Republika, Parni Hadi ,melaporkan tadi malam dari Malta bahwa dini hari itu Kepala Negara dan Ibu Tien disambut oleh Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Malta Prof Dr.Marco. Pak Harto dan Ibu Tien langsung menuju wisma negara San Anton Palace. Sedangkan anggota rombongan lainnya menginap di Hotel Carinthia. Rencananya, rombongan akan berada di Malta semalam sebelum hari Senin pagi melanjutkan petjalanan ke Tunis. Di Ibu Kota Tunisia ini Presiden akan mengadakan kunjungan kenegaraan hingga Rabu, 17 November. Perjalanan dari Jakarta menuju Malta berjalan lancar. Pesawat yang meninggalkan Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu pukul 19.10 WIB, segera terbang pada ketinggian optimal sekitar 35 ribu kaki. Setelah tujuh jam 35 menit perjalanan, pesawat pun berhenti di Abu Dhabi untuk keperluan mengisi bahan bakar. Sejenak kemudian, peljalanan dilanjutkan selama enam jam 15 menit menuju Malta. Perbedaan waktu antara Malta dan tanah air (WIB) adalah enam jam. Selama berada di Malta, tidak ada acara khusus bagi Pak Harto. Begitu pula bagi dua menteri yang mendampingi Presiden, yakni Mensesneg Moerdiono dan Menperindag Tunky Ariwibowo. Namun, rencananya Presiden Malta Dr. Censu Tabone akan menemui Presiden Soeharto di SanAnton Palace. Malta adalah negara yang berada di Laut Mediterania. Jumlah penduduk Malta hanya 363 ribu jiwa, kurang dari lima persen dari penduduk Jakarta. Namun kawasan yang terdiri atas tiga pulau yakni Malta, Gozo, dan Comino ini merupakan sebuah negara sendiri yang dipimpin oleh PM Edward Fenech Adami.
Malta menjadi republik pada bulan September tahun 1964 setelah berada di bawah pemerintahan Inggris sejak 1800. Mata uang yang digunakan di Malta disebut “Lira Malta” karena secara geografis negara itu berdekatan dengan Italia yang memakai sebutan “Lira”untuk mata uangnya.
Perekonornian Malta negara yang berjarak 288 km dari Tunisia itu bertumpu pada sektor manufaktur, pariwisata, serta jasa keuangan. Kini Malta berupaya untuk menjadi anggota masyarakat Eropa (ME). Malta adalah anggota GNB yang bersikap abstain dalam soal Timor Timur.
Sumber: REPUBLIKA(l5/ ll/ 1993)
______________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 279-280.