PRESIDEN ANJURKAN: ASURANSI KESEHATAN DIKEMBANGKAN MELALUI KUD DAN KELOMPOK TANI
Jakarta, Pelita
Presiden Soeharto menyambut baik upaya pengembangan program Asuransi Kesehatan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI), seperti diucapkan Ketua Umum PB IDI Pusat, dr. H. Asrul Azwar kepada wartawan di Bina Graha, Rabu siang.
Program Asuransi Kesehatan tersebut, menurut Asrul Azwar yang didampingi Menteri Kesehatan, dr. Adhyatma, MPH merupakan hasil kesepakatan Muktamar IDI akhir tahun lalu berlangsung di Surabaya.
Kepala Negara, menurut Ketua Umum PB IDI Pusat, selain menyambut baik gagasan itujuga memberikan petunjuk-petunjuk mengenai upaya pengembangannya hingga ke pelosok pedesaan.
Demikian juga mengenai sulitnya pendanaan yang harus dipungut dari masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan, presiden memberikan petunjuk agar hal itu bisa dilakukan melalui KUD atau kelompok tani yang dikaitkan pada masa panen.
Kepada presiden pengurus IDI itu melaporkan keputusan IDI untuk lebih memperkenalkan konsep Dokter Keluarga di kalangan masyarakat. Karena selama ini diakui praktek dokter di Indonesia masih belum begitu sempurna, karena berbagai penyebab.
Presiden Soeharto juga menyambut konsep Dokter Keluarga itu, bahkan dinyatakan sudah waktunya praktek Dokter Keluarga itu dikembangkan di Indonesia.
Di negara-negara maju lainnya praktek dokter itu pun sudah diterapkan dan memperoleh kemajuan, ucap Asrul Arwar menjelaskan.
Diharapkan seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, dalam praktek dokter swasta di Indonesia diterapkan pula konsep Dokter Keluarga. Dengan upaya itu akan merupakan pengembangan pencapaian tingkat kesehatan masyarakat.
Presiden juga memberikan petunjuk perlunya peningkatan KB Mandiri dan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan diharapkan pula adanya peran serta masyarakat lebih ditingkatkan termasuk peran serta IDI, antara lain bersama-sama dengan pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan otomatis.
Dokter Keluarga
Kepada wartawan, Ketua Umum PB IDI Pusat itu menjelaskan mengenai konsep Dokter Keluarga yang pada dasamya adalah kalau memeriksa pasien tidak hanya pada organ yang sakit, tapi juga keseluruhan tubuh. Selain itu juga mengetahui kondisi pasien pada waktu sehat serta keluarga atau lingkungannya.
Diakui selama ini hal itu belum dipraktekkan, karena dokter hanya praktek setiap hari 2 atau 3 jam. Tapi dengan adanya praktek dokter swasta secara penuh konsep Dokter Keluarga itu bisa berjalan baik .
Dijelaskan, kalau sekarang ini banyak orang mengeluh karena sulitnya mengetuk dokter pada malam hari, karena itu disebabkan antara pasien dan dokter itu belum saling mengenal, sehingga agak takut untuk membukakan pintu. Tapi dengan adanya konsep Dokter Keluarga hubungan itu tidak saja terjadi pada waktu sakit, tapi juga pada saat sehat.
Dan dengan adanya konsep tersebut bisa dilakukan penekanan biaya yang lebih rendah, demikian juga dengan adanya Asuransi kesehatan.
Sumber : PELITA (16/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 638-639.