PRESIDEN BERI PETUNJUK PENANGGULANGAN BENCANA

PRESIDEN BERI PETUNJUK PENANGGULANGAN BENCANA

 

 

Presiden Soeharto menggariskan tiga hal sebagai langkah pertama menghadapi bencana alam, seperti banjir, longsor dan lain-lain, yakni bantuan darurat, penyelamatan manusia serta pengobatan manusia.

Menko Kesra Alamsjah Ratu Perwiranegara mengatakan kepada wartawan sesaat setelah bertemu Kepala Negara di Bina Graha, Senin.

“Sebagai langkah ke dua, setelah bencana berhenti dilakukan usaha rehabilitasi prasarana dan perubahan rakyat dan yang ke tiga adalah perbaikan mendasar dari seluruh keadaan alam,” kata Alamsjah.

Untuk menanggulangi bencana alam di Indonesia, telah dibentuk Bakornas PBA (badan kordinasi nasional penanggulangan bencana alam), yang diketuai Menko Kesra Alamsjah, sedang wakilnya adalah Menteri PU, Suyono Sosrodarsono.

Menyinggung bencana banjir yang terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah, menurut Alamsjah merupakan bencana rutin yang terjadi setiap tahun. Sedang di Jawa Barat, sejak 50 tahun lalu, baru kali ini terjadi.

Atas pertanyaan, Alamsjah tidak bisa menjelaskan secara tepat jumlah kerugian yang dialarni akibat bencana banjir yang tetjadi secara terus menerus di Indonesia. “Tetapi diperkirakan jumlahnya sudah puluhan milyar,” katanya.

Daerah Hulu

Sebelumnya, di tempat yang sama, Presiden minta kepada Menteri Pekerjaan Umum, Suyono Sosrodarsono untuk memperhatikan dan menangani sebab-sebab terjadinya banjir di Indonesia.

Menteri mengatakan, sebab-sebab terjadinya banjir adalah hujan lebat yang terus menerus di daerah hulu yang gundul serta erosi yang menyebabkan pendangkalan muara sungai.

Untuk Presiden mengharapkan agar segera dilakukan program reboasasi dan penghijauan dengan mengutamakan daerah-daerah aliran sungai (DAS) yang tiap tahun mengalami bencana banjir. (RA).

 

 

Jakarta, Merdeka

Sumber : MERDEKA (01/04/1986)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 723-724.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.