PRESIDEN BUKA FORUM KOMUNIKASI BP-7 HARI SENIN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto, menurut rencana, membuka pertemuan Forum Konsultasi dan Komunikasi (Forkonkom) pada 27 Maret nanti di Istana Negara, demikian Kepala BP-7 Pusat Oetojo Oesman SH kepada wartawan di Jakarta Rabu.
Pertemuan tiga hari itu diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan 10 tahun BP-7, yaitu sejak lahirnya SK Presiden No 10 tahun 1979, tertanggal 26 Maret, tentang Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7).
Menurut Oetojo Oesman, peserta pertemuan itu sebanyak 412 orang, terdiri dari para kepala BP-7 Dati I, pembantu kepala BP-7 Dati I, Kadit Sospol Dati I, Kepala BP-7 Dati II, pejabat eselon II dan III, Ditjen Sospol Depdagri, dan wakil dari Depdikbud, Depag, dan Deppen.
Tujuan pertemuan itu untuk memperoleh gambaran yang akurat terhadap pelaksanaan dan hasil pemasyarakatan P-4 selama 10 tahun.
Demikian juga untuk menyusun program pembudayaan P-4 yang akan dilaksanakan oleh BP-7 Pusat dan daerah, peningkatan pembinaan, pengkoordinasian, pengawasan dan monitoring pembudayaan P-4 selama Pelita V.
Target Pelita V
Menurut Oetojo Oesman, selama 10 tahun ini BP-7 telah menatar 64,9 juta orang lebih, terdiri dari 29,5 juta dengan metoda penataran dan sisanya dengan metoda non-penataran.
Hasil kuantitatif itu akan terus ditingkatkan sehingga pada akhir Repelita V semua orang dewasa sudah disentuh penataran P-4, termasuk Sembilan juta lebih siswa SMTA.
Secara kualitatif, katanya, hasil penataran P-4 itu antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, baik dalam kegiatan serta hasilnya maupun dalam investasi swadayanya.
Selain itu, P-4 telah memantapkan solidaritas sosial, kegotong-royongan, dan tanggungjawab sosial dalam kehidupan di lingkungannya.
Juga terjadi peningkatan dalam kepatuhan, ketertiban, sikap kritis, demokratis dan berani mengungkapkan dirinya.
Sementara itu, Wakil Kepala BP-7 Prof Padmo Wahjono SH mengatakan “naif, jika orang mengukur keberhasilan BP-7 dari parameter sosial yang menitik beratkan kepada perubahan tingkah laku.”
Sumber : ANTARA (22/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 671-672.