PRESIDEN BUKA PAMERAN KIDI 27 MEl DI PARKIR TIMUR SENAYAN[1]
Jakarta, Antara
Pameran Kerajinan Indonesia Dalam Interior (KIDI) yang akan dibuka Presiden Soeharto tanggal 27 Mei berlangsung di Parkir Timur Senayan, dan bukan di Balai Sidang Jakarta seperti di masa lalu agar para pengrajin bisa lebih bebas berkarya.
Ketua Umum Yayasan Bhakti Nusantara Indah, Ny Siti Hardiyanti Rukmana, mengatakan hal itu, setelah menemui Kepala Negara di Bina Graha, Sabtu.
Ny Siti Hardiyanti yang lebih dikenal sebagai Mbak Tutut mengatakan kepada pers,pemindahan lokasi pameran ini juga untuk memudahkan para pengunjung.
Ia mengatakan arena yang akan dipakai untuk pameran KIDI ini adalah tempat latihan mengemudi mobil .Disana akan didirikan bangunan-bangu nan yang mudah dibongkar pasang. Pameran ini akan diikuti sekitar 136 perajin dari berbagai daerah.
Dengan memanfaatkan arena ini, maka pengelola Gelora Senayan bisa menambah penerimaan mereka untuk menutupi ongkos”pemeliharaan, katanya. Jumlah perajin yang mengikuti pameran ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena panitia penyelenggara memang lebih selektif dalam memilih calon peserta.
Menurut Mbak Tutut, peserta pameran tahun ini adalah para perajin yang mampu memproduksi dalam jurnlah besar sehingga bisa memenuhi pesanan terutama dari luar negeri. Pada kesempatan ini, Presiden minta agar para pengurus Yayasan Bhakti Nusantara Indah memberikan informasi yang lebih baik kepada para perajin agar produksi mereka makin sesuai dengan selera konsumen. Jangan memproduksi barang kerajinan semaunya, kata Mbak Tutut yang mengutip Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan, para perajin juga perlu dididik dan bukannya sekedar menerima bantuan. Pameran ini akan berlangsung hingga 5 Juni. Para calon pembeli akan datang dari berbagai negara antara lain Jepang, RR Cina, Hongkong, Taiwan,serta beberapa negara Eropa. Menurut Mbak Tutut, target panitia adalah meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para perajin.
Di tempat yang sama, Presiden juga menerima Mendikbud Wardiman Djojonegoro, namun tidak diperoleh keterangan mengenai isi pertemuan itu. (T/EU02/EU06/22/05/9313:24)
Sumber:ANTARA(22/05/1993)
__________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 449-449.