PRESIDEN BUKA PON XIII, SERVIS VERAWATY NYALAKAN KALDRON [1]
Jakarta, Antara
Sebanyak 2.500 burung merpati dan ribuan balon beterbangan keudara di iringi tepuk riuh penonton, begitu Presiden Soeharto menekan tombol sirine untuk menandai pembukaan pesta besar olahraga Indonesia PON XIII di Senayan Jakarta, Kamis.
Tepuk tangan riuh terus berlanjut sampaiVerawaty Fajrin bersiap memukul shutle cock bermesiu ke arah kaldron, setelah sebelumnya ia bersama rekannya sesama atlet bulutangkis veteran, Icuk Sugiarto, membawa Api PON keliling lapangan.
Suasana hening berubah menjadi riuh dengan tepuk tanan ketika bola hasil servis Verawaty menyentuh bibir kaldron dan menyalakan api yang akan terus berkobar hingga penutupan pada 20 September.
Presiden Soeharto dalam acara tersebut tidak menyampaikan sambutan, kecuali menyatakan bahwa PON XIII secara resmi dibuka. Sebelumnya, para atlet peserta PON XIII melakukan defile berdasarkan urutan
abjad, mulai dari Aceh, kemudian, Bali, Bengkulu, dan seterusnya hingga DI Yogyakarta dan tuan rumah DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Surjadi Soedirdja, selaku ketua umum Panitia Besar PON XIII melaporkan bahwa PON XIII yang diikuti atlet dari 27 propinsi di Indonesia, siap untuk dilaksanakan. Srujadi mengatakan, PON XIII inimelibatkan 4.286 atlet, terdiri atas 2.838 putra, 1.448 putri, ditambah 1.290 ofisial, sedangkan untuk penyelenggaraannya, panitia mengerahkan tidak kurang dari 10.000 personel.
Acara pembukaan yang berlangsung selama empat setengah jam dan dimulai pukul13.30 di Stadion Utama Senayan itu disaksikan sekitar 100.000 penonton.
Atraksi-atraksi yang menyemarakkan pesta pembukaan ini meliputi terjun payung, display marching band, paduan suara, dan atraksi kesenian pencak silat, rampak gendang, serta senam dan tarian massal.
Konfigurasi yang dibawakan 6.000 pelajar SMEA 29 Jakarta dan SMPS Jakarta, mengiringi tiap-tiap bagian dari acara pembukaan tersebut. Salah satu bagian penting dari upacara ini adalah pengibaran bendara PON, diiringi lagu Hymne PON. Bendera PON berukuran 6×4 meter tersebut dibawa oleh delapan mantan atlet yang pemah berprestasi tinggi. Mereka adalah Syamsul Anwar (tinju), Sucipto Suntoro (sepakbola), Edi Witoko (bola voli), Budi Dharma (atletik) ,Anita Saparjiman (renang), Leli Sampoerno (tembak) dan Leona Manurung (panah).
Bendera yang dibawa delapan mantan atlet berpretasi tersebut kemudian diserahkan kepada delapan mantan anggota Paskibraka untuk dikibarkan.
Kurang Disiplin
Ketua umum KONI Pusat, Surono mengatakan, secara keseluruhan acara pembukaaan PON XIII cukup sukses meskipun masih ada beberapa kekurangan.
“Acaranya berjalan lancar dan sukses, namun ketidak disiplinan atlet dan wasit peserta PON cukup mengganggu,” kata Surono. Surono memberi contoh, ketika proses acara penyulutan Api PON yang sebenarrnya merupakan bagian terpenting dari acara pembukaan, justru terganggu oleh sejumlah atlet dan wasit yang maju ke dekat kaldron untuk memotret.
“Untuk PON mendatang seharusnya kedisiplinan atlet dan wasit perlu lebih ditekankan,” kata Surono. “Pada PON-PON sebelumnya kami sebenarnya selalu mengingatkan agar atlet dapat disiplin dalam acara yang hanya diadakan empat tahun sekali ini, namun tampaknya mereka sering lupa,” tambahnya.
Pendapat senada juga dilontarkan mantan bintang sepakbola nasional, Sucipto Suntoro, yang menjadi pembawa bendera PON. “Seharusnya para wasit dan atlet dapat menahan diri agar acara yang disaksikan Presiden dan jutaan orang ini dapat berlangsung dengan tertib,” katanya . (T.Tim ANTARA/19.30 /0K-05/0K04/ 9/09/93 21 :35/LNOl)
Sumber: ANTARA(09 /09/1993)
_____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 775-776.