PRESIDEN: CEGAH PRAKTEK “KONGKALIKONG”
[1]
Jakarta, Republika
Kemungkinan terjadinya praktek kongkalikong antara petugas dengan pelanggar lalu lintas diperkirakan masih akan tetap ada pada masa-masa mendatang. Presiden Soeharto, menurut Menteri Perhubungan Azwar Arras, “Memberi petunjuk UU tentang denda lalu lintas supaya dijabarkan dengan baik agar nanti tidak ada lagi kongkalikong antara petugas dan pelanggar lalu lintas. Ketentuan mengenai denda ini dimasukan dalam PP sehingga masyarakat menjadi aman,” kata Azwar Arras.
“Yang masih menjadi masalah bagi masyarakat adalah soal denda yang dinilai terlalu berat. Karena itu kini terus dilaksanakan diskusi baik dengan Polri dan kehakiman, agar tilang gaya baru yang akan diberlakukan sesuai UU itu nanti dapat dilaksanakan,” kata Azwar usai melaporkan persiapan pelaksanaan UU Lalu Lintas No. 14 tahun 92 yang akan berlaku September mendatang dilaporkan Menteri Perhubungan kepada Presiden Soeharto, Kamis (21/1).
Sesuai peraturannya , maka yang terkena tilang nanti diharuskan langsung menyetor denda ke bank sejumlah tertentu. Kemudian baru diperhitungkan apabila telah ada putusan pengadilan, lanjutnya.
Haji
Tentang angkutan jamaah haji, Menhub mengatakan, Pemerintah akan mencarter 14 buah pesawat asing untuk keperluan pengangkutan jamaah haji tahun ini yang diperkirakan akan mencapai 100 ribu orang lebih. “Upaya yang dilakukan Pemerintah itu guna mengantisipasi kemungkinan keterlambatan pengangkutan jamaah haji seperti yang tetjadi pada musirn haji tahun lalu, hingga kini masih belurn diputuskan dari negara mana saja pesawat yang akan dicarter tersebut, tapi yang jelas jumlahnya 14 buah,” kata Azwar Anas.
Menurut Azwar, selain 14 pesawat carteran itu, Garuda juga mencadangkan satu B-747 guna menjaga segala kemungkinan khususnya apabila jamaah haji ONH plus meningkat. “Tapi saya masih belurn bisa menyebutkan, berapa jumlah seluruh biayanya dan negara mana yang paling cocok menyediakan pesawat.”
Pesawat carteran itu, kataAzwar, disamping dimanfaatkan secara langsung untuk mengangkut jamaah pulang pergi, juga disediakan sebagai pesawat cadangan di masing-masing bandara pemberangkatan jamaah haji.
“Saya menjamin dengan pencarteran pesawat asing itu, maka diharapkan tidak akan mengganggu jadwal penerbangan Garuda di dalam negeri,” ujar Menhub.
Menurut Menhub, hingga tanggal19 Januari lalu, jumlah calon haji telah mencapai 71.844 orang, jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mencapai sekitar 100 ribu.
Menhub juga melaporkan perkembangan kegiatan dan pertumbuhan sektor perhubungan selama dua tahun terakhir serta sasaran Pelita V. “Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga Riset dari Stanford AS, bekerja sama dengan Litbang Dephub diketahui, dalam empat tahun ini sektor perhubungan menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang sangat baik,” katanya.
Menurut Menhub, kemajuan dan perkembangan ini baik diukur dari segi kemudahan, kapasitas juga mutu alat perhubungan dan efisiensi, berdasarkan hasil perhitungan itu, kemajuan yang dicapai naik 13,5 persen dari apa yang dicapai tahun 1988, tingkat efektivitas naik 17 persen dan tingkat efisiensi naik 5 persen.
“Hasil-hasil ini amat penting guna dijadikan dasar memasuki periode tinggal landas, terutama sektor perhubungan dari angka-angka itu yang juga amat menggembirakan adalah jumlah penumpang yang berhasil diangkut oleh sarana perhubungan per kilometernya juga meningkat 107 persen lebih dari target yang ditetapkan,” katanya. Yang masih belum menggembirakan adalah sektor perhubungan laut.(Pur)
Sumber: REPUBLIKA (22/01/1993)
___________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 61-62.