PRESIDEN HARAPKAN JEPANG BANTU PELAKSANAAN PJPT. II[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan Jepang tetap memberikan bantuan kepada Indonesia bagi pelaksanaan PJPT. II karena sekalipun kemampuan Indonesia terus bertambah tapi kebutuhan dananya juga semakin meningkat.
Seusai mengantar utusan khusus Pemerintah Jepang Noburo Matsunaga yang menemui Kepala Negara di Istana Merdeka, Selasa, Meneg PPN/Ketua Bappenas Ginandjar Kartasasmita mengatakan kepada pers, bantuan Jepang itu hendaknya tetap menggunakan syarat-syarat seperti sekarang ini. Ginandjar menyebutkan, persyaratan yang diinginkan Indonesia dari Jepang bagi pelaksanaan PJPT. II itu antara lain adalah pinjaman bersyarat lunak. Ia mengatakan, utusan Jepang ini datang untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan Indonesia selama 25 tahun mendatang, serta bagi pelaksanaan Repelita VI. Setelah menemui Kepala Negara, Matsunaga mengadakan pembicaraan intensif dengan para pejabat Bappenas untuk mengetahui bentuk bantuan yang bisa diberikan oleh Jepang kepada Indonesia. Ditempat yang sama Presiden juga menerirna Menteri Pendidikan Malaysia Datuk Amar Dr. Sulaiman Haji Daud yang mengadakan kunjungan kehormatan guna membahas peningkatan kerja sama di bidang pendidikan terutama pertukaran mahasiswa.(L.EU02/PE02 /15:40/EU08/ 8/02/9415:38/RU3
Sumber:ANTARA (08/02/1994)
____________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 210-210