PRESIDEN: INDONESIA-BOLIVIA HARUS PELIHARA KEMURNIAN NONBLOK

PRESIDEN: INDONESIA-BOLIVIA HARUS PELIHARA KEMURNIAN NONBLOK

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan Indonesia dan Republik Bolivia harus terus berjuang memelihara kemurnian prinsip-prisnip Gerakan Nonblok dan turut meredakan berbagai konflik yang terjadi, karena tidak mungkin pembangunan berjalan kalau dunia dipenuhi oleh konflik dan ketegangan.

Harapan tersebut disampaikan ketika Presiden menerirna surat-surat kepercayaan Dubes Bolivia untuk Indonesia, Arnold Hofman-Bang Soleto di Istana Merdeka, Rabu.

“Kedua negara perlu terus berjuang bahu-membahu untuk mewujudkan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan. Merupakan hal sulit bagi kedua bangsa dan bangsa yang sedang membangun lainnya, untuk melaksanakan pembangunan dalam suasana du nia yang penuh konflik dan ketegangan”, kata Presiden.

Ketika menyinggung keadaan kedua negara, Kepala Negara mengatakan Indonesia dan Bolivia mempunyai kesamaan prinsip dalam melaksanakan politik luar negerinya, yaitu anti-kolonialisme.

Kedua negara perlu meningkatkan kerjasama bilateral dalam berbagai forum intemasional khususnya di bidang ekonomi. Presiden memberikan contoh pentingnya melindungi harga bahan mentah seperti timah, yang merupakan salah satu komoditi yang dihasilkan kedua negara.

Indonesia dan Bolivia juga harus berusaha menin gkatkan kerjasama diantara sesama negara berkembang yang disebut Kerjasama Selatan-Selatan untuk menembus kemacetan dialog Utara-Selatan.

Sebelurnnya, Dubes Bolivia itu mengatakan bahwa kedua negara memang perlu melindungi harga berbagai bahan mentahnya seperti timah, minyak mentah, dan gas alam di pasaran intemasional.

Pemerintah Bolivia menghargai sumbangan Indonesia kepada beberapa negara Afrika dalam bentuk sumbangan beras sebanyak 100 ribu ton yang mencerminkan solidaritas Indonesia terhadap sesama negara dunia ke tiga. (SA)

 

 

Sumber : PELITA(17/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 251-252.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.