PRESIDEN: INDONESIA TIDAK MENCARl-CARl PENGHARGAAN

PRESIDEN: INDONESIA TIDAK MENCARl-CARl PENGHARGAAN

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Presiden Soeharto hari Kamis menegaskan bahwa Indonesia melaksanakan pembangunan tidak untuk mencari-cari penghargaan dunia, namun jika apa yang dilakukan Indonesia selama ini dinilai patut dihargai maka Indonesia akan menerimanya dengan perasaan bersyukur.

Penegasan itu dikemukakan Kepala Negara ketika menerima Kepala Badan Koordinasi (BKKBN) Pusat Haryono Suyono di Bina Graha, Jakarta, sehubungan akan diserahkannya penghargaan PBB bidang kependudukan dan KB kepada Presiden Soeharto di New York, Amerika Serikat, 8 Juni mendatang.

Menurut Haryono Suyono kepada wartawan selesai menerima Presiden, Kepala Negara minta kepadanya untuk menjelaskan apa yang dikemukakan yaitu kepada lembaga-lembaga internasional yang mengusulkan agar·Presiden Soeharto mendapat penghargaan PBB tersebut.

Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada lembaga-lembaga itu atas pengusulan tersebut, serta atas kegiatan-kegiatan penelitian mereka di Indonesia yang dijadikan dasar untuk mengajukan usul.

“Penghargaan itu tidak dicari-cari oleh Indonesia, tetapi kita bersyukur jika diberi,” katanya sebagaimana dikutip Haryono Suyono.

Presiden menambahkan bahwa penghargaan tersebut akan dijadikan momentum untuk memacu program KB di Indonesia agar usaha menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera di negeri ini dapat segera terwujud.

Pesan-pesan Kepala Negara itu disampaikan sebagai bekal Kepala BKKBN Pusat yang akan berangkat ke AS Jum’at dalam rangka persiapan penerimaan penghargaan tersebut.

 

Langkah Lanjutan

Dalam pertemuan dengan Presiden, Haryono Suyono menjelaskan pula serangkaian langkah yang akan dilaksanakan oleh berbagai instansi untuk menjadikan penyerahan penghargaan itu sebagai momentum guna memacu pelaksanaan gerakan KB di Indonesia.

Sebagai contoh ia antara lain menunjuk pada rencana Menteri Penerangan Harmoko untuk mengadakan pertemuan dengan para pimpinan media massa dalam upayanya meningkatkan mutu pelayanan penerangan KB kepada masyarakat.

Disamping itu, sambungnya Menteri Kesehatan Adhyatma juga telah merencanakan serangkaian usaha untuk meningkatkan penyebaran pusat-pusat pelayanan KB di tanah air, termasuk mutu pelayanan mereka.

Presiden Soeharto akan diberi penghargaan itu karena dinilai berhasil memimpin Indonesia sehingga Indonesia dapat mencapai banyak kemajuan dalam bidang kependudukan dan KB.

Berdasarkan penelitian PBB, kata Haryono sebagai hasil pelaksanaan program KB sejak tahun 1970-an penduduk Indonesia antara tahun 1985 sampai 2000 (selama 35 tahun) diperkirakan bertambah 87 juta jiwa.

Jumlah pertambahan itu memang masih sama dengan jumlah pertambahan penduduk Indonesia selama 35 tahun sebelumnya (1950-1985).

Akan tetapi, pertambahan penduduk dalam periode 1950-1985 adalah 110 persen dengan pertumbuhan penduduk rata-rata lebih 2%, sedangkan dalam 35 tahun berikutnya (1985-2020) pertambahan tersebut dapat ditekan hanya 52% dengan pertumbuhan rata-rata 1,03%.

 

 

Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (02/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 819-821.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.