PRESIDEN: KAPAL2 SUPAJA MENDJAUH DARI DERMAGA PEMBONGKARAN MINJAK
. Sampai Kamis: 69 Orang Tewas, 32 Kapal Tenggelam
. Pertamina: Kebakaran Tidak Berasal dari Dermaga Pertamina [1]
Djakarta, Kompas
KORBAN jang tewas akibat kebakaran dipelabuhan nelayan Tandjung Priok, sampai Kamis siang kemarin sudah 69 orang. Kadapol Komdak Metro Djaya malahan memberikan djumlah 72 orang. Sedangkan kapal besar-ketjil jg tenggelam 32 buah.
Setelah mendapat laporan mengenai bentjana itu Kamis siang, Presiden Soeharto meminta agar bagian pelabuhan djangan lagi digunakan untuk bersandar kapal2 lainnja; karena dekat dengan tempat pembongkaran minjak. Djuga bangunan2 jang tidak ada hubungannja dengan perminjakan, djangan berada dibagian pelabuhan minjak Pertamina.
Dalam keterangannja kepada “Kompas”, Walikota Djakarta Utara D. Dwinanto djuga mengatakan bahwa kebakaran Rabu dinihari itu mempertjepat proses Penjerahan lingkungan sekitar dermaga.
Bau Bensin
Keterangan2 tsb diatas erat hubungannja dengan bertjetjerannja minjak dilaut jang menghebatkan kobaran api Rabu dinihari. Selasa tengah malam bau bensin memang sudah terasa menusuk, kata Kepala Koperasi Perikanan Laut, Murtado. Segera ia memerintahkan para pemilik kapal jang bersandar didermaga nelajan supaja memeriksa kapalnja masing2. Ternjata tidak ada hal2 jang mentjurigakan. Tetapi ketika ia sendiri meraup air laut langsung ia mentjium bau bensin itu dan tidak lama kemudian terdjadilah sambaran api. Tidak lebih dari lima menit sudah mentjapai djarak 200 meter sampai pada batas dam.
Keterangan Pertamina
Sementara itu Kantor Pusat Pertamina Kamis kemarin memberikan keterangan, bahwa kebakaran itu bukannja berasal dari dermaga Pertamina.
Penegasan ini sesuai dengan keterangan petugas keamanan jang sedang bertugas di dermaga sewaktu kebakaran terdjadi, kata Pihak Pertamina. Djuga diutarakan, bahwa Kapal Sletta jang sedang membongkar muatan minjak segera menghentikan kegiatannja ketika api mulai berkobar. Dan sewaktu pembongkaran tidak ada kebotjoran. Pembongkar2 minjak selalu mendapat perhatian tjermat.
Sampai sekarang kebotjoran tidak pernah terdjadi, demikian keterangan pihak Pertamina. Mengenai adanja minjak dipermukaan airlaut disekitar dermaga minjak, Pertamina mengatakan bhw hal itu adalah biasa. Akan tetapi kapal2 disekitarnja sudah diperingatkan harus berhati-hati djangan sampai menjebabkan api atau lampu menimbulkan kebakaran.
Dalam berita Kompas sudah diketengahkan, bahwa kapal Sletta jang ditjarter Pertamina membongkar 3.450 ton premium sedangkan Bruce Celine membongkar 2.500 ton premium dan 1.500 ton avtur.
Sampai Kamis kemarin memang belum dipastikan, darimana asal api. Tetapi menurut keterangan Kepolisian Komwil 72 Djakarta Utara, asal api itu diduga dari kapal nelajan jang berlajar disebelah kapal tanki jang sedang membongkar bensin. Dan rupanja pipa penjalur bensin tertjetjer di air. Demikian Komwil 72.
Sekretaris Negara Sudharmono mengutarakan kepada pers kemarin, bahwa dinilai dari laporan jg telah diterima. sebegitu djauh tidak tampak adanja tanda2 sabotase dalam peristiwa kebakaran tersebut diatas. Namun pengusutan terus dilakukan dengan teliti.
Mengenai soal pengusutan ini, Kadapol Widodo Budhidarmo mengatakan sangat sulit ketjuali membutuhkan waktu lama, maka bukti2 jang berupa barang dan manusia sudah ikut musnah.
Kapal2 jang Tenggelam
Kapal2 jang tenggelam 32 buah terdiri dari 8 djenis yacht milik Kol (L) Jasanatakusuma (Pengusaha pusat rekreasi Pulau Puteri) 4 perahu lajar, 15 kapal motor, sebuah kapal motor milik Pol “Pol-406”, dua buah kapal bor minjak berbendera Amerika, dan sebuah kapal pesiar. (DTS)
Sumber: KOMPAS (26/05/1972)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 55-56.