PRESIDEN: KEKUATAN EKONOMI JANGAN SALING MEMATIKAN

PRESIDEN: KEKUATAN EKONOMI JANGAN SALING MEMATIKAN[1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, pengembangan ekonomi nasional memang harus memperhatikan hukum pasar, namun hal ini tidak boleh mengakibatkan adanya usaha saling mematikan di antara kekuatan ekonomi.

“Kita tidak boleh membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi nasional kita terjun dalam pertarungan bebas yang saling mematikan,” kata Kepala Negara di Istana Negara, Jakarta, Selasa, ketika membuka Raker Departemen Perdagangan.

Kepala Negara yang didampingi Mendag Satrio Budihardjo Judono mengatakan pula, pembangunan ekonomi jangan hanya dilepaskan pada kekuatan pasar semata­ mata.

Diingatkan, semua kekuatan ekonomi nasional harus dipelihara, diperkuat sehingga menjadi mandiri, kuat, serta handal. Kepada sekitar 250 pejabat Departemen Perdagangan dari pusat dan daerah, Kepala Negara mengatakan pula tentang masih perlu bekerja kerasnya semua jajaran Departemen Perdagangan untuk meningkatkan ekspor komoditi nonmigas.

“Melihat hasil-hasil yang kita capai selaina ini, maka kita yakin bahwa di masa mendatang kita akan dapat meningkatkan lagi ekspor nonmigas, meski kita menyadari banyak hambatan dan tantangannya,” kata Presiden.

Diingatkan, jika ekspor komoditi nonmigas berhasil ditingkatkan, maka yang akan paling banyak menikmatinya adalah para petani. Para petani ini menghasilkan berbagai komoditi pertanian seperti kopi, karet, lada dan vanili. Selain itu juga peningkatan ekspor nonmigas akan membuka lebih banyak kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat.

Kepala Negara mengemukakan pula peningkatan ekspor hasil industri mencerminkan bahwa devisa yang didapat tidak hanya berasal dari ekspor minyak dan gasbumi.

“Bangsa kita sesungguhnya memiliki kemampuan untuk menjadi bangsa yang dapat menghasilkan dan memasarkan barang-barang industri di pasaran dunia,” kata Presiden. Sekalipun mengingatkan bahwa ekspor adalah penting, Kepala Negara menyebutkan hal itu hanya akan berhasil jika ditunjang oleh perdagangan dalam negeri yang tangguh.

“Dengan arus perdagangan yang makin efisien, kita juga akan dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasaran barang-barang kita di luar negeri,” kata Presiden yang kemudian beramah tamah dengan para peserta raker yang berlangsung hingga tanggal 3 September. (T/EU02/DN04/31/08/9314:28)

Sumber:ANTARA (31/08/1993)

________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 580-581.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.