PRESIDEN: KERJASAMA ASEAN JANGAN LUPAKAN PRINSIP KESEPAKATAN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan Sekjen ASEAN dapat tetap mengusahakan peningkatan kerjasama diantara negara-negara anggota ASEAN tanpa melupakan prinsip-prinsip yang disepakati para kepala pemerintahan ASEAN, khususnya yang dicapai dalam KTI mereka di Bali tahun 1976.
Harapan tersebut dikemukakan Kepala Negara di lstana Merdeka, Jakarta, Rabu, ketika menerima Sekjen ASEAN Rusly Noor, yang menemui Presiden untuk melapor tentang jabatan barunya sebagai Sekjen ASEAN.
Atas pertanyaan wartawan selesai diterima Kepala Negara, Rusly Noor menjelaskan bahwa sejak KTI di Bali itu, para kepala pemerintahan ASEAN antara lain sepakat bahwa kerjasama ASEAN harus didasarkan pada ketahanan nasional masing-masing negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di kawasan tersebut.
Presiden menerima Sekjen ASEAN setelah sebelumnya di tempat yang sama secara berturut-turut menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar baru Republik Turki dan Kerajaan Malaysia untuk Indonesia.
Kepala Negara selanjutnya juga menerima Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Pengurus Pusat Dewan Pantekosta Indonesia yang dipimpin langsung oleh ketua umumnya, MD. Wakkary.
Tidak diperoleh keterangan apa yang dibahas dalam pertemuan antara Presiden dan Menlu. Selesai diterima Kepala Negara, Alatas langsung meninggalkan halaman lstana Merdeka.
Rakernas Pantekosta
Pengurus Pusat Dewan Pantekosta Indonesia menghadap Presiden untuk melaporkan rencana mereka menyelenggarakan Rakemas di Jakarta September 1989, di samping rencana konferensi gereja Pantekosta se-ASEAN di Indonesia tahun 1990.
MD. Wakkary mengatakan bahwa Kepala Negara dalam petunjuknya berpesan agar Dewan Pantekosta Indonesia tetap memelihara kerukunan, khususnya di antara sesama umat Kristen dan umumnya dengan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. “Seluruh umat Pantekosta juga harus tetap didorong untuk betpartisipasi dalam pembangunan,” kata Presiden dikutip Wakkary.
Rakemas itu sendiri, katanya, akan membahas masalah-masalah pendidikan di lingkungan Pantekosta.
Menurut Wakkary, Dewan Pantekosta Indonesia kini memiliki banyak lembaga pendidikan dari tingkat SD sampai perguruan tinggi, yang tersebar di beberapa daerah.
Sumber : ANTARA(09/08/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 284-285.